PENJELAJAH angkasa Phobos I berhasil memasuki orbit Mars, Ahad 29 Januari lalu. Pesawat antariksa Uni Soviet itu kini dikabarkan telah bergerak mendekati rembulan Mars, yang juga bernama Phobos, sampai jarak yang amat dekat. Setelah melakukan observasi selama satu bulan, pesawat penjelajah tanpa awak itu akan mendarat di permukaan Phobos. Pesawat antariksa Uni Soviet itu diluncurkan 12 Juli tahun lalu. Sebetulnya, Uni Soviet mengirim dua pesawat dalam misi itu Phobos I dan Phobos II, yang peluncurannya berselang lima hari. Sayang, Phobos II sejak September silam menghilang tak tentu nasibnya. Nama Phobos sengaja diberikan oleh para pakar antariksa Soviet pada kedua wahana ruang angkasa itu, sesuai dengan misinya, yakni mengamati keadaan planet kecil Phobos, yang menjadi satelit planet Mars. Hubungan antara Phobos dan Mars persis seperti bulan dan bumi. Phobos bergerak mengitari Mars pada jarak 6.000 km, dan memerlukan waktu 2,2 tahun untuk setiap satu putaran. Mars sebetulnya memiliki dua buah bulan Phobos dan Deimos. Jarak Mars ke Diemos sekitar 20.000 km. Deimos ini juga setia mengitari Mars, dengan waktu edar 55 tahun. Dibandingkan bulan "milik" bumi yang berdiameter 3.500 km, kedua satelit Mars ini sungguh gurem ukurannya. Garis tengah Phobos tak lebih dari 28 km, bahkan Deimos hanya 16 km. Menurut rencana semula, Phobos I akan langsung melakukan pendaratan ke permukaan planet Phobos, dan melakukan observasi terhadap berbagai batuan dan cuaca di situ. Sementara Phobos I mengorek-ngorek batuan, saudara kembarnya terbang berkeliling untuk melakukan pengamatan topografi dan observasi atmosfer planet mini itu. Lantaran Phobos II menghilang, tugas itu akan dirangkap oleh Phobos I. Semua data dan gambar yang diperoleh akan dikirim ke bumi lewat pancaran gelombang frekuensi tinggi. Peluncuran Phobos bersaudara itu merupakan proyek multinasional. Proyek itu dibiayai secara patungan oleh Uni Soviet bersama 13 negara sahabatnya, terutama dari Blok Eropa Timur. Lewat proyek ini pula, negara-negara yang terlibat mendapatkan kesempatan untuk "belajar" dari Uni Soviet, tentang teknologi antariksa. Peluncuran Phobos bersaudara itu dimaksudkan sebagai langkah pendahuluan bagi misi penerbangan berawak ke Mars. Pada mulanya, Uni Soviet menjadwalkan penerbangan, berawak ke Mars itu pada pertengahan 1990-an. Belakangan jadwal itu diundur hingga penerbangan -- menempuh jarak 56 juta km dan memerlukan waktu pergipulang sekitar 20 bulan -- itu direncanakan akan dilakukan di awal tahun 2000. Kerja sama Rusia -- Amerika untuk misi pendaratan manusia ke Mars itu hingga kini masih dijajaki, dan tampaknya kedua pihak kian hari makin sejalan. Planet Mars -- yang garis tengahnya 6.780 km (53% diameter bumi) dan massanya hanya 13% massa bumi -- sebetulnya pernah dijamah tangan manusia. Penjelajah Amerika tak berawak Viking I dan 2 pernah mendarat di pelataran Mars, masing-masing pada bulan Juli dan September 1976. Soviet pernah pula mencatat prestasi serupa, lewat proyek Mars 2, 3, dan 4, pada tahun 1971 dan 1973. PTH
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini