Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Bilik Aman Penguji Covid-19

Pemakaian swab chamber dapat membantu tenaga medis mengambil sampel dari pasien untuk swab test Covid-19. Bagian dalam bilik dilengkapi sistem tekanan udara positif untuk melindungi petugas medis dari risiko paparan partikel dari luar.

16 Mei 2020 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Bilik Aman Penguji Covid-19/TEMPO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Tim mahasiswa ITB membuat bilik khusus bagi tenaga medis yang mengambil sampel pasien (swab test) Covid-19.

  • Karena aturan pembatasan sosial selama pandemi, sebagian proses perancangan bilik dilakukan para mahasiswa dari rumah masing-masing.

  • Mereka membuat selusin bilik untuk rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di Bandung.

HIMPUNAN Mahasiswa Mesin Institut Teknologi Bandung membuat swab chamber alias bilik khusus yang digunakan tenaga medis dalam proses pemeriksaan Covid-19. Dengan menggunakan bilik ini, tenaga medis berada di ruangan yang terpisah dari pasien yang diperiksa dalam rangkaian pengambilan sampel dari saluran pernapasan pasien (swab test). Dengan demikian, risiko penularan penyakit akibat virus corona tersebut bisa dikurangi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketua Himpunan Mahasiswa Mesin ITB Arya Dipajaya mengatakan swab chamber dibuat kedap udara. Bilik itu menggunakan sistem tekanan positif sehingga udara dari luar tidak dapat masuk kecuali dari saluran cadangan (intake). Tenaga medis bekerja dari dalam bilik mengambil sampel pasien yang berada di luar ruangan menggunakan sarung tangan lateks. “Bilik ini dilengkapi alat komunikasi, loudspeaker dan mikrofon dua arah,” kata Arya, seperti dilaporkan situs ITB pada Jumat, 1 Mei lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tim pembuat swab chamber ini beranggotakan mahasiswa angkatan 2016, 2017, dan 2018, yang bekerja di bawah bimbingan dosen Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB, Indria Herman. Menurut Arya, mereka juga bekerja sama dengan tim dokter dan para alumnus ITB untuk mengetahui kebutuhan di lapangan.

Arya mengatakan pembuatan bilik ini berawal dari keinginan mahasiswa menolong tenaga medis di lapangan. Mereka membuat produk itu berdasarkan wawancara terhadap tenaga medis mengenai kebutuhan mereka terkait dengan pelaksanaan swab test. Ternyata para tenaga medis mengajukan opsi swab chamber.

Kondisi pembatasan sosial akibat pandemi membuat pekerjaan tim menjadi terbatas. Pembuatan desain dan komponen swab chamber pun dilakukan di rumah masing-masing. Purwarupa yang sudah dibuat kemudian diserahkan kepada tim dokter untuk ditinjau ulang. Tim juga banyak mendapat bantuan dari para donatur. “Saat ini sedang dalam tahap persiapan produksi massal,” ujar Arya.

Meski awalnya lebih banyak bekerja di rumah, anggota tim secara berkala memeriksa perkembangan perakitan bilik di bengkel produksi mereka. Tim Himpunan Mahasiswa Mesin ITB menargetkan membuat 12 unit bilik. Produk tersebut akan dibagikan ke fasilitas rujukan penanganan Covid-19, yaitu Rumah Sakit Umum Pusat Hasan Sadikin, Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat, Rumah Sakit Paru Rotinsulu, dan Rumah Sakit Al-Ihsan. Tiap rumah sakit mendapat tiga unit swab chamber.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus