Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Tim mahasiswa ITB membuat bilik khusus bagi tenaga medis yang mengambil sampel pasien (swab test) Covid-19.
Karena aturan pembatasan sosial selama pandemi, sebagian proses perancangan bilik dilakukan para mahasiswa dari rumah masing-masing.
Mereka membuat selusin bilik untuk rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di Bandung.
HIMPUNAN Mahasiswa Mesin Institut Teknologi Bandung membuat swab chamber alias bilik khusus yang digunakan tenaga medis dalam proses pemeriksaan Covid-19. Dengan menggunakan bilik ini, tenaga medis berada di ruangan yang terpisah dari pasien yang diperiksa dalam rangkaian pengambilan sampel dari saluran pernapasan pasien (swab test). Dengan demikian, risiko penularan penyakit akibat virus corona tersebut bisa dikurangi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Himpunan Mahasiswa Mesin ITB Arya Dipajaya mengatakan swab chamber dibuat kedap udara. Bilik itu menggunakan sistem tekanan positif sehingga udara dari luar tidak dapat masuk kecuali dari saluran cadangan (intake). Tenaga medis bekerja dari dalam bilik mengambil sampel pasien yang berada di luar ruangan menggunakan sarung tangan lateks. “Bilik ini dilengkapi alat komunikasi, loudspeaker dan mikrofon dua arah,” kata Arya, seperti dilaporkan situs ITB pada Jumat, 1 Mei lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tim pembuat swab chamber ini beranggotakan mahasiswa angkatan 2016, 2017, dan 2018, yang bekerja di bawah bimbingan dosen Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB, Indria Herman. Menurut Arya, mereka juga bekerja sama dengan tim dokter dan para alumnus ITB untuk mengetahui kebutuhan di lapangan.
Arya mengatakan pembuatan bilik ini berawal dari keinginan mahasiswa menolong tenaga medis di lapangan. Mereka membuat produk itu berdasarkan wawancara terhadap tenaga medis mengenai kebutuhan mereka terkait dengan pelaksanaan swab test. Ternyata para tenaga medis mengajukan opsi swab chamber.
Kondisi pembatasan sosial akibat pandemi membuat pekerjaan tim menjadi terbatas. Pembuatan desain dan komponen swab chamber pun dilakukan di rumah masing-masing. Purwarupa yang sudah dibuat kemudian diserahkan kepada tim dokter untuk ditinjau ulang. Tim juga banyak mendapat bantuan dari para donatur. “Saat ini sedang dalam tahap persiapan produksi massal,” ujar Arya.
Meski awalnya lebih banyak bekerja di rumah, anggota tim secara berkala memeriksa perkembangan perakitan bilik di bengkel produksi mereka. Tim Himpunan Mahasiswa Mesin ITB menargetkan membuat 12 unit bilik. Produk tersebut akan dibagikan ke fasilitas rujukan penanganan Covid-19, yaitu Rumah Sakit Umum Pusat Hasan Sadikin, Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat, Rumah Sakit Paru Rotinsulu, dan Rumah Sakit Al-Ihsan. Tiap rumah sakit mendapat tiga unit swab chamber.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo