Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SPOT, robot berkaki empat buatan Boston Dynamics, mulai menunjukkan aneka kemampuannya di masa pandemi Covid-19. Di Brigham and Women’s Hospital, Boston, Amerika Serikat, Spot yang dilengkapi komputer tablet dan radio dua arah menjadi media konferensi jarak jauh antara dokter dan pasien. Rencananya, Spot juga ditambahi sistem pendeteksi suhu tubuh, kecepatan napas, detak jantung, dan saturasi oksigen. Di Bishan-Ang Mo Kio Park, Singapura, Spot berpatroli untuk mengingatkan para pengunjung taman agar menjaga jarak fisik. Ia juga memiliki kamera untuk mengestimasi jumlah pengunjung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Robot serupa dengan Spot pun bermunculan, seperti A1 dari perusahaan Cina, Unitree, yang dipamerkan dalam Consumer Electronics Show di Las Vegas, Amerika Serikat, Januari lalu. Selain itu, banyak perusahaan pembuat robot merancang robot humanoid untuk menggantikan manusia dalam melayani pasien Covid-19.
Anjing Boston
Robot berkaki empat, Spot, buatan Boston Dynamics ini pertama kali menarik perhatian melalui promosi di YouTube pada 2018. Robot anjing ini mampu membawa muatan 14 kilogram dengan kecepatan 1,6 meter per detik dan tenaga baterai swap yang bisa bertahan 90 menit. Spot tidak dijual bebas. Hanya industri terpilih, seperti konstruksi, minyak dan gas, listrik, pertambangan, keamanan publik, serta kesehatan, yang bisa menggunakan dengan skema sewa. Harga sewa per unit: Rp 350 juta
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perawat Tommy
Robot humanoid yang dijuluki Tommy ini melayani pasien di unit perawatan intensif Rumah Sakit Circolo di Varese, sebelah utara Milan, Italia. Tommy sebetulnya robot Sanbot Elf buatan Qihan Technology Co, Shenzhen, Cina. Elf berdimensi 902 x 421 x 331 milimeter dan berbobot 19 kilogram. Memiliki kecepatan gerak 0,8 meter per detik, Tommy bisa mengukur tekanan darah dan saturasi oksigen pasien. Pasien dapat berkomunikasi dengan dokter via Tommy.
Anjing Cina
Robot anjing A1 buatan Unitree ini berbentuk sangat mirip dengan Spot milik Boston Dynamics. Bedanya, A1 menyasar konsumen pribadi untuk dijadikan anjing piaraan. A1 memiliki panjang 620 milimeter dan lebar 300 milimeter. Bobotnya 11,8 kilogram dan mampu membawa beban 5 kilogram. Kecepatan larinya 3,3 meter per detik dan ia bisa bersalto. Robot ini menggunakan baterai ion litium yang dapat bertahan selama dua jam.
Asisten Medis Ginger
Robot pembantu tenaga medis Ginger buatan perusahaan Cina, CloudMinds, ini sudah bertugas di rumah sakit darurat Wuhan Wuchang Smart Field Hospital. Ginger, yang aslinya bernama XR-1, memiliki sistem penghindar rintangan dan navigasi otomatis. Ia bisa mengantarkan obat serta makanan dan minuman kepada pasien. Robot yang bekerja dengan kecerdasan buatan ini dapat berbicara dan mengenal suara. Ginger disewakan harian, bulanan, atau tahunan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo