Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
ONTARIO Cancer Institute (OCI) punya kabar bagus bagi penderita hepatitis C. Lembaga riset milik pemerintah Kanada ini mengumumkan penemuan teknologi baru untuk menyembuhkan penyakit yang menyerang hati itu. Mereka menggunakan teknik rekayasa genetis untuk membunuh virus penyakit itu. Caranya sungguh unik. Virus yang telah dilemahkan diberi terapi gen penghancur diri pada enzim proteasenya. Virus yang membawa bom "bunuh diri" ini akan disuntikkan ke tubuh pasien. Selama 28 hari, virus predator ini akan mengebom virus hepatitis C lainnya hingga mati.
Di seluruh dunia kini ada 200 juta penderita hepatitis C. Selama ini, mereka hanya diberi alpha interferon dan ribavirin sebagai obat pamungkas. Kondisi pasien memang membaik. Tapi, dalam periode tertentu, virus kembali akan menyerang, bahkan tak jarang dengan serangan yang lebih ganas.
Teknik baru rekayasa genetis virus yang dilakukan oleh OCI sungguh membesarkan hati. Christopher Richardson, ahli virus dari OCI, mengatakan teknik serupa bisa diterapkan pada pelbagai penyakit yang belum ditemukan obatnya. Penyakit sindrom pernapasan akut dan berat (SARS) dan HIV/AIDS bisa jadi dapat disembuhkan dengan teknik serupa. "SARS dan AIDS (mungkin) bisa dihabisi oleh virus bom bunuh diri," ujar Richardson penuh harap.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo