Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DUA anak cukup. Laki-laki atau perempuan sama saja." Kredo lawas itu kini tak hanya berlaku buat program Keluarga Berencana. Para (pemilik) anjing menerapkan pembatasan kelahiran yang sama. Hal ini berkat temuan Cooperative Research Centre (CRC), yang bermarkas di Brisbane, Australia. Cara kerjanya terbilang baru. Antibodi luteinising hormone-releasing hormone (LHRH), yang akan menghambat kerja organ reproduksi anjing, disuntikkan ke tubuh anjing. Menariknya, antibodi ini bisa digunakan bagi anjing betina dan juga anjing jantan. "Pembatasan kelahiran tak cuma tugas anjing betina," ujar Anne Kelso, Kepala CRC.
Teknik baru ini telah diuji pada puluhan anjing jantan dan betina. Ini dia hasilnya: selain mengalami kemandulan selama enam bulan, mereka terlihat lebih tenang; perilaku agresif yang kerap dimiliki anjing bisa direduksi secara maksimal.
Namun temuan CRC juga menuai protes. Chris Thurgood, tokoh pendiri Masyarakat Pencinta Binatang Australia, menganggap temuan ini melanggar hak asasi binatang. Menurut Thurgood, perkembangbiakan dan agresivitas merupakan perilaku kodrati bagi binatang. "Manusia tak mau repot, kok, binatang yang jadi korban," ujar Thurgood.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo