Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cangkang kerang ternyata mengandung kalsium yang baik bagi tulang. Nabila Syarifah Jamilah bersama empat kawannya dari Fakultas Kedokteran Hewan dan Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada menemukan ini dalam sebuah eksperimen di Yogyakarta.
"Ide muncul ketika melihat kakak saya, Istianah Maryam Jamilah, melakukan penelitian tentang kalsium pada cangkang telur," ujar Nabila pekan lalu. Dia yakin cangkang kerang merah darah yang banyak terbuang di berbagai rumah makan seafood juga mengandung kalsium tinggi, cocok untuk obat osteoporosis.
Nabila lalu membentuk tim peneliti bersama kakaknya, Istianah Jamilah, serta teman-temannya, Aprilia Maharani, Pras Setya, dan Ariska Devy. Mereka mengumpulkan limbah cangkang kerang (Anadara granosa) dari restoran-restoran di Yogyakarta. Di laboratorium, cangkang mereka masukkan ke oven, dipanaskan pada suhu 110 Celsius selama delapan jam, kemudian ditumbuk menjadi serbuk halus.
Serbuk cangkang itu mereka uji cobakan pada tikus jenis Sprague Dawley. "Kami berikan ke tikus yang sudah dibuat menderita osteoporosis dengan cara disteril ovariumnya untuk menurunkan kadar hormon estrogennya," kata Nabila.
Setelah dua bulan, hasil pengukuran dengan sinar-X menunjukkan ada peningkatan kepadatan pada tulang Sprague Dawley yang telah direkayasa itu. "Densitasnya lebih tinggi dibanding tulang tikus lainnya di kelompok kontrol," kata Nabila. Selanjutnya data radiografi menunjukkan tikus eksperimen itu ternyata bisa pulih dengan baik dari osteoporosis.
Menurut Nabila, penelitian ini mereka lakukan di sela kesibukan kuliah. Dana eksperimen diperoleh dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Rp 9,2 juta. "Ini kan Pekan Kreatif Mahasiswa, jadi semua uangnya dari Dikti," ujarnya.
Meski positif bermanfaat untuk mengobati osteoporosis pada tikus, bubuk cangkang kerang belum bisa direkomendasikan sebagai obat pada manusia. Perlu penelitian lanjutan untuk memastikan bubuk tersebut bisa dikonsumsi sebagai alternatif kalsium selain susu. "Rencananya penelitian ini akan berlanjut," ujar Nabila, yang kini menjadi asisten dosen di fakultasnya.
Devita Anggraini, dosen pembimbing dalam penelitian ini, juga berharap Nabila dan teman-temannya melanjutkan eksperimen mereka. Targetnya sampai serbuk cangkang kerang bisa digunakan sebagai obat pada manusia. "Efek sampingnya untuk organ yang lain, seperti ginjal, belum diketahui," katanya.
1. Cangkang kerang (Anadara granosa).
2. Cangkang dimasukkan ke oven, dipanaskan pada suhu 110 derajat Celsius selama delapan jam.
3. Cangkang kemudian ditumbuk menjadi serbuk halus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo