Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Cegah Banjir Lahar Lebih Besar, BMKG Modifikasi Cuaca Sumbar per Hari Ini

BMKG akan menyemai awan hujan sebelum memasuki wilayah bencana banjir lahar Marapi. Volume endapan erupsi di puncak Marapi masih 1,3 juta meter kubik

16 Mei 2024 | 15.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengerahkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) ke Sumatera Barat. Awan-awan hujan akan disemai sebelum memasuki wilayah bencana banjir lahar Gunung Marapi dan banjir bandang yang baru saja terjadi. Sebanyak 15 ton garam sudah disiapkan untuk rencana tersebut.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Curah hujan masih akan berlangsung sepekan ke depan dengan intensitas sedang sampai sangat lebat maka potensi terjadinya banjir lahar hujan dan banjir bandang masih ada," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati melalui keterangan tertulis, Kamis, 16 Mei 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berkolaborasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), operasi TMC dijadwalkan terbang pertama pada Kamis siang ini dengan bantuan personel TNI. Operasi TMC merupakan cara modifikasi cuaca dengan menabur zat NaCI di langit menggunakan pesawat dan dianggap paling efektif untuk mengendalikan potensi awan hujan.

Berdasarkan hasil analisis BMKG, wilayah Sumatera Barat diprakirakan masih akan diguyur hujan intensitas sedang sampai sangat lebat hingga 22 Mei nanti pasca-bencana banjir lahar dan banjir bandang Sabtu malam lalu. "Hal ini tentu harus menjadi perhatian bersama karena berdasarkan data PVMBG endapan hasil erupsi Gunung Marapi masih memiliki volume yang sangat banyak di lereng gunung."

Hasil survei lapangan menunjukkan volume endapan hasil erupsi Gunung Marapi mencapai 1,3 juta meter kubik, dan yang baru turun baru sekitar 300 meter kubik. Adapun lebar endapan lahar diperkirakan mencapai 500-700 meter. Sehingga, hujan dengan intensitas sangat lebat memungkinkan untuk membawa turun material endapan itu lewat banjir lahar ataupun banjir bandang susulan, bahkan yang lebih besar.

Peta jalur lahar Gunung Marapi dan sebaran wilayah terdampak banjir lahar pada Sabtu malam, 12 Mei 2024. BADAN GEOLOGI - PVMBG

Dwikorita menjelaskan, operasi TMC akan berusaha menghalau awan-awan hujan yang saat ini posisinya terpantau di sebelah timur Bukit Barisan. Harapannya, pergerakan awan hujan untuk memasuki kawasan lereng Gunung Marapi yang berpotensi membahayakan kawasan bencana bisa dicegah.

"Kami terus memonitor awan-awan hujan dan memberikan peringatan dini di wilayah yang rawan," ujarnya.

Dwikorita berharap operasi TMC juga akan memudahkan proses pencarian korban yang masih hilang, evakuasi, dan normalisasi lingkungan seperti penguatan lereng sungai dan perbaikan jalan-jalan yang putus. 

Banjir lahar hujan dan banjir bandang disertai tanah longsor terjadi di Sumatera Barat pada Sabtu malam lalu, 11 Mei 2024. Beberapa lokasi seperti di Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Kota Padang Panjang menjadi wilayah terdampak cukup parah

 

 

 

 

 

 


 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus