Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan menyatakan berfokus pada intervensi spesifik untuk penanganan stunting pada anak, baik sebelum maupun setelah kelahiran. Untuk setelah kelahiran, deteksi dini stunting dilakukan melalui pengukuran yang terstandar di Posyandu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengukuran yang terstandar dilakukan dengan mengganti alat timbangan dacin (gantung) dengan antropometri di seluruh Posyandu di Indonesia. Tujuannya, memastikan perlambatan pertambahan berat badan pada setiap anak bisa dideteksi lebih cepat, ketimbang menggunakan alat timbang yang lama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sehingga tidak terjadi malnutrisi kronik yang akhirnya menjadi stunting,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Minggu 15 Januari 2022, dikutip dari siaran pers Kementerian Kesehatan.
Jadi, diagnosis stunting dilakukan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan antropometri dan penunjang. Hasil pengukurannya menjadi deteksi dini oleh kader di Posyandu, untuk kemudian dirujuk ke dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) untuk diagnosis, pemberian konseling dan edukasi.
Bayi dan Balita yang terdeteksi stunting kemudian dirujuk ke dokter spesialis anak di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan untuk mengidentifikasi faktor-faktor medis atau red flags penyebab stunting.
Untuk skenario tersebut, Kementerian Kesehatan menghitung kebutuhan antropometri kit sebanyak 313.737 dari jumlah Posyandu seluruhnya 303.416 unit yang ditargetkan akan terpenuhi seluruhnya pada 2024. Pengadaan sudah dimulai dari 2019 lalu untuk 25.177 Puskesmas.
Pada 2020 pengadaan dilakukan untuk 1.823 Posyandu, pada 2021 sebanyak 16.936 Posyandu, tahun 2022 berjumlah 34.256 Posyandu, tahun 2023 ditargetkan berjumlah 127.033 Posyandu, dan 2024 ditargetkan seanyak 81.512 sisanya.
Adapun pelatihan pemantauan pertumbuhan dilakukan dengan melibatkan tenaga terlatih dari Puskesmas.
Apa Itu Antropometri?
Antropometri berasal dari “anthro” yang memiliki arti manusia dan “metri” yang memiliki arti ukuran. Antropometri adalah sebuah studi tentang pengukuran tubuh dimensi manusia dari tulang, otot dan jaringan adiposa atau lemak.
Antropometri adalah studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. Bidang antropometri meliputi berbagai ukuran tubuh manusia seperti berat badan, posisi ketika berdiri, ketika merentangkan tangan, lingkar tubuh, panjang tungkai, dan sebagainya.
Selain deteksi dini stunting, data antropometri telah lebih dulu digunakan untuk berbagai keperluan. Misalnya, perancangan stasiun kerja, fasilitas kerja, dan desain produk agar diperoleh ukuran-ukuran yang sesuai dan layak dengan dimensi anggota tubuh manusia yang akan menggunakannnya.