Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Cepat besar alias bongsor

Dengan mencampur "zeolit" dalam ransum makanan ternak, ternyata bobot ternak bisa bertambah, mempercepat pertumbuhan. tapi zeolit, konon bisa merangsang tumbuhnya kanker dan masih dalam penelitian. (ilt)

14 Februari 1987 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEKILAS, domba-domba itu tak berbeda dari domba biasa. Tapi buat para peneliti di Balai Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak di Margawati Garut, Jawa Barat, domba-domba itu lain. "Pertumbuhannya tampak lebih cepat," tutur Satrijadi, Kepala Balai Pembibitan Ternak tersebut. Sejak Desember 1986, di Balai itu dilakukan suatu penelitian. Tujuannya untuk mengkaji: benarkah pemberian zeolit dalam makanan ternak akan mempercepat pertumbuhan mereka. Ini kerja sama Pusat Pengembangan Teknologi Mineral (PPTM) Bandung dengan Dinas Peternakan Provinsi Ja-Bar. Maka, 40 ekor domba asli Garut kelahiran Mei, Juli, dan Agustus dijadikan sasaran percobaan. Mereka dibagi dalam empat kelompok secara acak. Artinya, tiap kelompok punya domba dari tiga kelahiran yang sama dan jumlah yang sama. Kelompok 1 tidak diberi zeolit. Kelompok 2 diberi zeolit 1,5% dari jumlah konsentrat. Kelompok 3 mendapat 3%, sedang Kelompok 4 memperoleh 4,5%. Jumlah konsentrat yang diberikan per hari: 1.500 gram/kelompok, sedangkan makanan utamanya 6 kg rumput/hari/ekor. Setelah 8 minggu, didapat kesimpulan sementara. Domba Kelompok 1, yang tak diberi zeolit, berat badannya meningkat rata-rata 1 kg per bulan sedang yang diberi zeolit, meningkat lebih besar, 1,5 kg. Yang menarik, domba Kelompok 3 (yang diberi 3% dari jumlah konsentrat), peningkatan pertumbuhannya paling pesat. "Dalam penimbangan terakhir - pada minggu ke-8 ada yang mencapai 4,2 kg. Padahal, kelompok lain paling hanya 3 kg," kata Satrijadi. Domba yang diberi zeolit juga lebih lincah dan agresif. Air kencingnya tidak menyengat dan tidak pernah mencret seperti domba yang tidak memperoleh zeolit. Zeolit tampaknya bisa membuka cakrawala baru untuk menjawab kebutuhan daging yang kian meningkat, karena Indonesia memiliki banyak deposit zeolit. Menurut Ir. Komar D.A., Kepala Bidang Sarana Operasional PPTM, zeolit baru dikenal di sini sekitar 4 tahun lalu. Di negara maju, zeolit yang sintetis - digunakan untuk penanggulangan limbah industri dan pemurnian (demineralisasi) air. Mineral alami dari batu-batuan kalsium aluminasilikat terhidrasi ini mengandung empat sifat. Yakni penyerapan, pertukaran ion, penyaringan, dan katalisator. Setelah mengetahui sifat zeolit tersebut, PPTM menghubungi berbagai pihak untuk bekerja sama dalam penelitian, antara lain dengan Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran dan Balai Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak Margawati. Ternyata, tidak hanya BPT yang sedang menekuni zeolit. Yuanda Louis, peternak babi di kawasan Cisarua, Cimahi, Bandung, pun sedang menjajal zeolit untuk 28 anak babinya yang berumur 2 bulan. Caranya sama dengan penelitian di Garut. Hasilnya babi yang diberi 3% zeolit dalam ransumnya juga menunjukkan pertumbuhan paling tinggi: hampir 3 kg per ekor dalam dua minggu. Yang menarik, babi yang memperoleh zeolit 4,5% justru paling rendah kenaikan pertumbuhannya. Yuanda memperkirakan, dengan menyampurkan zeolit pada makanan babinya, ia bisa mengirit biaya makanan sekitar 10%. Namun, ada efek samping zeolit yang masih mengganjal. Menurut Dr. Paggi, ahli reproduksi ternak dan Unpad, berdasarkan literatur yang dibacanya, zeolit, selain merangsang pertumbuhan bobot tubuh ternak, juga mengandung sifat karsiogenik - merangsang tumbuhnya kanker. "Ini perlu mendapat perhatian," ujarnya. Dr. Paggi sendiri sudah mencoba meneliti pada 1982, pengaruh zeolit terhadap bobot jenis sapi perah (Fries Holland) pada umur 3,5 - 4 bulan. Metodenya sama dengan percobaan di Garut. Bedanya, untuk 3 kelompok sapi yang diberi zeolit, komposisinya: 2,5%, 5%, dan 7,5%. Hasil penelitiannya: zeolit memang merangsang pertumbuhan bobot sapi. Terutama pada perlakuan zeolit 2,5%, ketika umur sapi 10 bulan bobotnya mencapai sekitar 150 kg. Padahal, kata Paggi, bobot sapi dengan makanan standar pada umur itu paling banter 100 kg. Dengan kata lain, kenaikan berat sapi yang memperoleh zeolit 2,5% dapat hampir 0,6 kg per hari. Ia menduga, zeolit mampu membantu mikroorganisme dalam tubuh ternak untuk mengurai bahan makanan. Akibatnya, makanan lebih mudah dicerna. Selain itu, zeolit juga dapat menetralkan amoniak (NH4), sehingga, "Mekanisme pencernaan makanan dalam tubuh ternak jadi lebih baik." Hasil penelitian itu membuat gembira Prof. R. Anggorodi, guru besar Fakultas Peternakan IPB, Bogor. Ia membenarkan, zeolit dalam kadar tinggi justru bisa menghambat pertumbuhan ternak. Sebab, mineral yang seharusnya terserap tubuh justru mengendap karena bersenyawa dengan unsur kimia lain dalam tubuh. "Akibatnya, akan mengganggu metabolisme tubuh," katanya. Sepanjang yang dia ketahui, zeolit berfungsi membantu pertumbuhan tulang, metabolisme, dan pembentukan sel darah. Kalau fungsi itu tercukupi, ternak bersangkutan akan cepat berkembang. Namun, zeolit perlu juga diteliti. Bila mengandung unsur fluor, zeolit perlu dihilangkan. Sebab, unsur itu justru menghambat pertumbuhan ternak. Menurut Anggorodi, bila zeolit kelak mampu bersaing dengan mineral yang sudah ada, jelas akan bermanfaat."Apalagi kalau harganya murah dan selalu tersedia." Selama ini, sumber mineral bagi makanan hewan dari kapur atau calcium phosphat. Sumber mineral yang diperoleh dari tepung tulang harganya relatif mahal. Kekhawatiran bahwa zeolit dapat menimbulkan kanker, menurut Anggorodi, perlu dibuktikan dulu. Sebab, penyebab kanker berasal dari bahan makanan yang mengandung karsiogenik. "Mineral umumnya jarang yang mengandung karsiogenik. Kalaupun ternak itu ada indikasi terserang kanker, ketakutan akan menular bila dimakan manusia sebenarnya tidak perlu. Tubuh ternak akan berfungsi sebagai filter," ujarnya. PPTM tampak amat serius menangani soal zeolit ini. Lembaga ini telah mempunyai kuasa penambangan 250 ha di daerah Bayah, Sukabumi. "Kami sedang menjajaki penambangannya," ujar Komar. Harganya pun dijamin pasti murah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus