MAKANAN atau minuman kaleng punya batas aman untuk dikonsumsi. Batas itu biasanya terlihat dari tanggal kedaluwarsa. Di masa mendatang, orang cukup melihat detektor kecil yang menempel pada kemasan suatu barang. Jika detektor masih bening seperti plastik, itu berarti makanan atau minuman yang dibungkus masih dalam kondisi bagus. Tapi, jika ia berubah menjadi kuning, biru, atau merah jambu, berarti makanan sudah tak aman dikonsumsi alias basi.
Detektor cerdas itu diciptakan oleh para peneliti di National Center for Toxicological Research, Jefferson, Arkansas, Amerika Serikat, dari bahan pewarna organik. Menurut rencana, dalam dua tahun mendatang detektor ini akan disertakan dalam kemasan ikan dan udang untuk memastikan mereka masih segar. Jika berhasil, baru dimanfaatkan pada kemasan daging sapi, daging kambing, serta sayuran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini