Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Di Balik Foto Fenomena Gerhana Matahari Total: Lari dari Hujan dan Filter yang Terbang

Cerita dari ekspedisi Gerhana Matahari Total di Biak, Papua.

21 April 2023 | 10.58 WIB

Gerhana Matahari Total di Biak, Papua, pada Kamis 20 April 2023. Astrofotografer dari Planetarium Jakarta harus berkejaran dengan awan sebelum berhasil mengabadikannya. FOTO/Planetarium dan Observatorium Jakarta
Perbesar
Gerhana Matahari Total di Biak, Papua, pada Kamis 20 April 2023. Astrofotografer dari Planetarium Jakarta harus berkejaran dengan awan sebelum berhasil mengabadikannya. FOTO/Planetarium dan Observatorium Jakarta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Mendung tak hanya mewarnai kegiatan pengamatan Gerhana Matahari di Jakarta. Awan juga berarak di Biak, Papua, yang merupakan satu dari segelintir wilayah di Indonesia yang menjadi lintasan fenomena Gerhana Matahari Total pada Kamis 20 April 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Cuaca di Biak itu seperti yang dituturkan Muhammad Rayhan, astronom amatir dan astrofotografer dari Planetarium Jakarta. Menurut dia, cuaca di hari yang ditunggu-tunggu dalam ekspedisi yang dijalaninya itu malah berbeda dengan hari-hari sebelumnya saat sosialisasi dan persiapan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Cuaca sehari sebelumnya, misalnya. “Sepanjang hari sampai malam cerah panas dan berbintang,” kata Rayhan lewat aplikasi pesan WhatsApp, Kamis malam.

Kamis pagi, dia menuturkan, di Hotel Nirmala Beach Biak yang menjadi pusat Festival Gerhana Matahari yang diselenggarakan Pemerintah Daerah Kabupaten Biak Numfor sudah mendung setelah pada diniharinya sempat turun hujan. Menjelang siang, cuaca sedikit membaik, tapi tetap Matahari tidak jelas terlihat.

Hingga sekitar 30 menit dari jadwal Gerhana Matahari Total awan tak kunjung pergi. Bahkan Rayhan melihat ada ancaman awan mendung baru dari arah barat. “Saya memutuskan untuk memanggil sopir, membawa mobil dan membawa saya ke arah timur ke arah bandara, berkejar-kejaran dengan awan,” katanya mengisahkan.

Berbekal kamera mirrorless dan lensa tele-zoom, keduanya berpacu menuju sisi timur Pulau Biak ke arah Bandara Frans Kaisiepo dengan terlebih dahulu menyibak lautan manusia yang datang menghadiri festival. “Dengan skill ala pembalap yang membawa ambulans darurat, Bapak Sopir memacu cepat mobilnya sembari membunyikan klakson untuk membelah kemacetan dan lepas dari kejaran awan hujan.”

Sementara, Rayhan sibuk memotret gerhana sambil berakrobat menjulurkan badan ke luar jendela dalam kondisi mobil yang melaju. Itu sebabnya ada insiden filter Matahari mylar yang digunakan di depan lensa kamera terbang tertiup angin. 

Tepat dua menit sebelum fase gerhana total, Rayhan meminta mobil berhenti. Saat itu posisi mereka di pinggir jalan tak jauh dari bandara. Rayhan memasang tripod dan menjadikannya lokasi pemotretan darurat. Di langit di atasnya, tutupan awan berhasil mengejarnya tapi beruntung mampu ditembusnya dan Gerhana Matahari Total pun berhasil teramati.

Astrofotografer dari Planetarium Jakarta, M Rayhan, saat ekspedisi Gerhana Matahari di Biak, Papua, Kamis 20 April 2023. FOTO/Planetarium dan Observatorium Jakarta

Kejutan datang sesaat sebelum Rayhan meninggalkan tempat. "Dua pemuda setempat datang mengendarai sepeda motor memberikan filter Matahari yang sempat saya relakan terbang," katanya. 

Suka cita berlipat saat dia sampai kembali di hotel dan mendapati tanahnya basah. “Ternyata benar prediksi saya, area hotel dan sekitarnya turun hujan cukup deras selama saya tinggal,” katanya sambil mengirim hasil bidikan fenomena Gerhana Matahari menggunakan Kamera Panasonic Lumix DC-G9 dan Lensa Panasonic Leica Vario-Elmar 100-400 mm f/4-6.3.


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus