SAMPAI dengan 1970-an, dominasi Amerika Serikat dalam banyak segi, termasuk teknologi, masih dapat dipertahankan. Kini, kedudukan itu kelihatannya mulai goyah. Beberapa ahli terkemuka AS mulai sangat meragukan apakah AS masih mungkin terus mempertahankan dominasi itu Terutama dalam bidang yang amat penting, yakni fisika zat padat yang melahirkan elektronika-mikro dan chips. Para ahli itu berpendapat, satu demi satu pasaran multimilyar dolar di dunia ini mulai berjatuhan ke tangan Jepang. Jarak kepemimpinan AS dalam bidang industri baja, industri otomotif, dan elektronik pun mulai mengecil dengan drastis. Baik dalam beberapa bidang tertentu, mereka jelas ketinggalan. Dalam majalah High Technology, Juni 1983, Editor Robert Haavind menurunkan tulisannya mengenai "kemerosotan" ini. Menurut Haavind, masalah ini timbul sejak Amerika Serikat secara berangsur-angsur menyerahkan modal dan sumber daya industri mereka kepada para manajer perusahaan yang dinilai Haavind "serba buta huruf". Pada konperensi Sirkuit Fisika Zat Padat tahun lalu, yang membahas teknologi integrated chip generasi selanjutnya, Jepang sangat menonjol. Baik dalam jumlah makalah yang disajikan maupun mengenai pelbagai gagasan baru yang dikemukakan. Dari seluruh makalah: 49 dari AS, 40 dari Jepang, 6 dari Eropa, dan satu dari Israel. Di antara tiga penyumbang makalah teratas, tidak tampak perusahaan AS. Fujitsu mengemukakan sepuluh makalah, Hitachi sembilan, Nippon Electronic Company tujuh. Dari pihak AS: Intel dan Universitas California (Berkeley) menghasilkan masing-masing enam Bell, Texas Instr., dan IBM masing-masing lima. Dari enam makalah terpenting dalam biidang RAM'S, yang mempunyai potensi multimilyar dolar, lima makalah datang dari Jepang. Teknologi Jepang sangat inovatif dan beraneka ragam. Dan mereka memusatkan perhatian pada penelitian dan pengembangan untuk merebut pasaran, sedangkan penemuan dasar Amerika lebih ditujukan untuk pertahanan, dan belum segera dapat masuk pasaran. Secara rata-rata, Jepang menanamkan US$ 100 milyar kedalam usaha riset dan pengembangan (reseach & development - R & D) setiap tahun. Dari jumlah itu, 25% dari pemerintah, dan 75% dari industri. Jepang, menghasilkan 30.000 ahli elektronika setiap tahun, meliputi B Sc, Master, dan Ph.D. Ini baru satu bidang saja! M.T. Zen
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini