Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang pergantian tahun, tekanan untuk menyelesaikan target dan resolusi kerap meningkat. Hal ini dapat menjadi pemicu stres bagi sebagian individu. Bukan itu saja, evaluasi akhir tahun di tempat kerja pun tak jarang turut membebani.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Dosen Psikologi Universitas Airlangga (Unair) Atika Dian Ariana, perasaan tidak cukup waktu untuk mencapai resolusi menjadi salah satu faktor utama penyebab stres. Ketika merasa waktu hampir habis, seseorang cenderung semakin menekan dirinya sendiri. Pada akhirnya, berpengaruh terhadap kesehatan mental mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sebenarnya, diawali ketika membuat resolusi. Kita juga harus bersiap untuk ketidakberhasilan," katanya melalui keterangan tertulis, Sabtu, 28 Desember 2024.
Persiapan mental, menurutnya, bukan hanya bagaimana bila target atau resolusi berhasil dicapai, tapi juga harus ada beberapa rencana yang bisa disebut sebagai mitigasi risiko untuk menerima kegagalan. "Karena beberapa hal memang bukan menjadi jalan kita,” ujar Atika.
Coping Mechanism
Atika menuturkan bahwa sebenarnya tidak ada tips spesifik untuk mencegah stres menghadapi akhir tahun. Menurut dia, beberapa cara bisa terlaksana secara mandiri jika dirasa mampu.
Selain itu, kata Atika, perlu dipahami terlebih dahulu mengenai coping atau metode pengelolaan stres yang dipicu oleh sebab apa pun. “Lakukan sesuatu yang sifatnya comforting shooting untuk kita. Boleh kita menyalurkannya dengan cara menggambar, menulis jurnal, atau melakukan kegiatan seni lain yang menenangkan,” katanya.
Ketika tidak bisa melaksanakannya secara mandiri, berinteraksi dengan lingkungan sosial juga termasuk teknik coping yang disebutnya cukup efektif untuk mengurangi tekanan. Diskusi atau sekadar curhat dengan orang terdekat, bisa membantu. "Atau jika dirasa stres terlalu menekan, silakan untuk diskusi dengan profesional.”
Beri Jeda untuk Refleksi
Refleksi akhir tahun, kata Atika, dapat membantu individu melakukan orientasi terhadap tujuan mereka. Dengan jeda ini diharap membangkitkan kesadaran makna dari apa yang telah dicapai. "Dengan begitu, kita tidak seperti robot yang hanya mengejar target tanpa menikmati prosesnya,” ucapnya.
Ia juga menambahkan bahwa apresiasi terhadap pencapaian sekecil apa pun, dapat membantu menjaga kesehatan mental. “Persiapkan rencana dengan fleksibilitas, sehingga kita siap menghadapi apa pun hasilnya,” kata dia.
Pilihan Editor: Studi Temukan 1 dari 12 Peserta Meditasi Malah Tambah Stres