Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Ekonom UGM Ungkap Dampak Buruk Jika Harga Pertalite, Solar & Tarif Listrik Naik

Ekonom UGM mengatakan pemerintah akan menuai protes keras dari masyarakat jika harga pertalite, solar dan tarif dasar listrik dinaikan.

21 April 2022 | 14.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) Akhmad Akbar Susamto menyarankan agar pemerintah tidak menaikkan harga pertalite, solar dan tarif listrik untuk menjaga kelangsungan ekonomi masyarakat di tengah pandemi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

”Pemerintah harus menjaga agar harga pertalite, solar dan tarif dasar listrik tidak naik. Kenaikan harga Pertalite, solar dan TDL tersebut akan berdampak besar bagi masyarakat secara langsung dan tidak langsung melalui inflasi,” kata Akbar seperti dikutip di laman resmi UGM pada Kamis, 21 April 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemerintah baru-baru ini menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax hingga 30 persen per 1 April lalu. Kebijakan menaikkan harga Pertamax ini dalam rangka menekan angka subsidi BBM di tengah lonjakan harga minyak dunia sepanjang tahun ini.

Kenaikan harga BBM ini menambah daftar panjang kenaikan harga barang kebutuhan masyarakat setelah sebelumnya harga minyak goreng naik drastis. Kenaikan harga pangan, BBM dan minyak goreng praktis menambah beban ekonomi masyarakat kecil yang selama ini terkena imbas pandemi. Apalagi, ada rencana pemerintah untuk menaikkan tarif daya listrik untuk konsumen non subsidi.

Apabila kenaikan pertalite, solar, dan tarif listrik tetap dilakukan, kata Akbar, tidak menutup kemungkinan pemerintah akan menuai protes keras dari masyarakat. “Di luar itu, juga ada risiko sosial berupa ketidakpuasan masyarakat, protes, demonstrasi dan sebagainya jika harga Pertalite, solar dan TDL benar-benar dinaikkan,” paparnya.

Namun demikian, adanya kebijakan kenaikan harga minyak goreng dan Pertamax, pemerintah mau tidak mau harus menanggung subsidi yang lebih besar. “Tapi beban subsidi tambahan ini masih bisa diterima dibandingkan dampak negatif kenaikan harga. Dan lagi, pemerintah sebenarnya juga sedang menikmati windfall penerimaan tambahan dari kenaikan harga-harga komoditas,” katanya.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus