Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Genom Cumi-cumi Raksasa Misterius Terungkap

Genom adalah langkah pertama untuk menjawab banyak pertanyaan tentang biologi cumi-cumi raksasa misterius Architeuthis dux.

19 Januari 2020 | 06.01 WIB

Dalam ilustrasi asli dari 20.000 Leagues Under the Sea karya Jules Verne ini, seekor cumi-cumi raksasa menangkap seorang pelaut yang tak berdaya. Kredit: Alphonse de Neuville/University of Chicago
Perbesar
Dalam ilustrasi asli dari 20.000 Leagues Under the Sea karya Jules Verne ini, seekor cumi-cumi raksasa menangkap seorang pelaut yang tak berdaya. Kredit: Alphonse de Neuville/University of Chicago

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Cerita tentang cumi-cumi raksasa misterius Architeuthis dux sangat populer. Tumbuh sebesar bus sekolah, cumi itu memiliki mata sebesar piring makan, dan tentakel yang dapat merebut mangsa dari jarak 30 kaki (21 meter).

Kisah binatang buas legendaris ini telah menakuti manusia selama berabad-abad, tetapi bagaimana hal itu bisa begitu besar? Penelitian baru mungkin segera menawarkan jawaban, karena genom cephalopoda yang perkasa itu akhirnya terungkap pada hari Kamis, 16 Januari 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Genom adalah langkah pertama untuk menjawab banyak pertanyaan tentang biologi hewan yang sangat aneh ini," kata ilmuwan Caroline Albertin dalam rilisnya dari University of Chicago sebagaimana dikutip CNET, Kamis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pertanyaan-pertanyaan itu termasuk bagaimana cumi-cumi raksasa memiliki otak terbesar di antara invertebrata, dan bagaimana mereka menjadi begitu gesit dan terampil.

"Sementara cephalopoda memiliki banyak fitur yang rumit, mereka dianggap telah berkembang secara independen dari vertebrata," kata Albertin dalam rilisnya.

"Dengan membandingkan genomnya, kita dapat bertanya, 'Apakah cephalopoda dan vertebrata dibangun dengan cara yang sama atau apakah mereka dibangun secara berbeda?'"

Sementara pengungkapan genom mungkin menjawab beberapa pertanyaan, dalam jangka waktu singkat genom itu memunculkan lebih banyak hal. Temuan kunci dari penelitian menunjukkan bagaimana gen penggerak ukuran cumi-cumi raksasa pecah dengan pola yang ditemukan di antara gen perkembangan penting di hampir semua hewan lain.

Ini berarti cumi-cumi raksasa tidak datang melalui duplikasi seluruh genom, sebuah strategi yang dibutuhkan evolusi sejak lama untuk meningkatkan ukuran vertebrata.

Ini juga berarti para ilmuwan memiliki lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk sampai ke dasar ukuran misterius cumi-cumi raksasa.

Meski begitu, kata Albertin, memiliki genom cumi-cumi raksasa adalah langkah penting dalam membantu para ilmuwan memahami apa yang membuat cumi menjadi cumi. Ini juga dapat membantu para ilmuwan memahami bagaimana gen baru muncul dalam evolusi dan perkembangan.

CNET | POPULAR MECHANICS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus