Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Gerhana merupakan gejala astronomi yang dapat terjadi ketika sebuah benda angkasa bergerak ke dalam bayangan benda angkasa lain. Terdapat beberapa macam gerhana, seperti gerhana matahari, gerhana bulan, dan gerhana bulan sebagian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dilansir dari www.bmkg.go.id gerhana bulan sebagian adalah gerhana yang terjadi apabila sebagian piringan bulan masuk ke bayangan utama (umbra) bumi. Fenomena ini mengakibatkan bulan akan tampak berwarna gelap dengan sedikit kemerahan pada bagian yang terkena umbra bumi saat puncak gerhana terjadi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Berikut rincian fenomena gerhana yang terjadi di tahun 2021, diantaranya ialah:
1. Gerhana Bulan Total (GBT), terjadi pada 26 Mei 2021 yang fenomenanya dapat diamati dari Indonesia.
2. Gerhana Matahari Cincin (GMC), berlangsung pada 10 Juni 2021 namun fenomenanya tidak bisa diamati dari Indonesia.
3. Gerhana Bulan Sebagian (GBS) yang terjadi pada 19 November 2021 dan bisa diamati dari Indonesia.
4. Gerhana Matahari Sebagian (GMT), terjadi pada 4 Desember 2021 dan tidak dapat diamati dari Indonesia.
Melansir dari darilaut.id mitra media Teras.id, saat gerhana bulan sebagian terjadi pada 19 November lalu, fenomenanya dapat dilihat di beberapa daerah di Indonesia. Mulai dari sebagian Bangka Belitung bagian timur, sebagain besar Jawa bagian timur, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
Wilayah-wilayah ini merupakan tempat pengamat yang ada di sebelah timur garis U4 yang dapat mengamati proses gerhana bulan sebagian sejak bulan mulai terbit sampai fase gerhana berakhir. Dimana fase gerhana bulan sebagian berakhir secara bersamaan dengan terbitnya bukan di tempat yang terlewati garis tersebut. Garis U4 membagi dua situasi kejelasan gerhana bulan sebagian.
Sedangkan pengamat yang berada di bagian barat garis U4 hanya bisa mengamati fase gerhana penumbra sejak bulan terbit sampai gerhana berakhir. Dimana wilayah tersebut ialah Jawa bagian barat dan Sumatera, serta Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, dan Rusia bagian timur juga dapat melihat proses gerhana di dunia.
Untuk sebagian besar daerah Asia dan Australia dapat melihat proses gerhana ketika bulan terbit. Sedangkan sebagian besar Eropa bagian barat, sebagian kecil Afrika bagian barat, dan Amerika Selatan bisa mengamati proses gerhana saat bulan terbenam. Adapun wilayah Asia bagian barat, sebagian besar Afrika, dan sebagian besar Eropa bagian timur tidak bisa mengamati fenomena gerhana ini.
Bidang Geofisika Potensial dan Tanda Waktu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan lama waktu gerhana yang diawali dengan fase gerhana mulai (P1) sampai gerhana berakhir (P4) adalah 6 jam 5 menit 7 detik. Adapaun durasi waktu dari fase gerhana sebagian mulai (U1) hingga gerhana sebagian berakhir (U4) terjadi selama 3 jam 29 menit 1 detik.
Gerhana bulan sebagian yang terjadi pada 19 November 2021 ini merupakan anggota ke 45 dari 72 anggota pada seri Saros 126. Gerhana ini sebelumnya berhubungan dengan gerhana bulan total pada 9 November 2003. D imana pada masa mendatang, gerhana yang berhubungan dengan gerhana bulan ini akan terjadi pada 30 November 2039 yakni gerhana bulan sebagian yang juga akan dapat diamati dari Indonesia.
PUSPITA AMANDA SARI