Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
ALAT ini memiliki tiga komponen utama, yaitu kotak E-Nose, sistem akuisisi data, dan komputer. Penciptanya, Dr Kuwat Triyana, dosen Jurusan Fisika Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, menamainya Electronic Nose atau E-Nose karena mampu mendeteksi racun dalam makanan. Hidung elektronik ini juga dapat mendiagnosis penyakit tuberkulosis (TB).
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo