Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Asteroid 2024 YR4, yang diperkirakan cukup besar untuk menghancurkan sebuah kota, memiliki peluang 2,3 persen untuk menabrak Bumi pada 2032. Namun, para ilmuwan menyebutkan bahwa ada kemungkinan lebih kecil asteroid ini justru akan menabrak bulan, bukan Bumi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada 7 Februari lalu, para ilmuwan NASA mengungkapkan bahwa kemungkinan tabrakan asteroid ini dengan Bumi pada 22 Desember 2032 meningkat dari 1,2 persen menjadi 2,3 persend. Asteroid ini diperkirakan memiliki lebar sekitar 55 meter atau seukuran tinggi Kastil Cinderella di Walt Disney World dan bergerak dengan kecepatan hampir 48.000 km/jam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski asteroid ini terlalu kecil untuk menyebabkan kepunahan manusia, dampaknya masih bisa menghancurkan sebuah kota besar dan melepaskan energi sekitar 8 megaton, yang setara dengan lebih dari 500 kali lipat energi bom atom yang menghancurkan Hiroshima, Jepang.
Namun, David Rankin, seorang insinyur operasi dari Catalina Sky Survey di Universitas Arizona, mengungkapkan bahwa asteroid ini juga memiliki peluang 0,3 persen untuk menabrak bulan. “Ada kemungkinan tabrakan ini akan mengeluarkan beberapa material yang bisa jatuh ke Bumi, tetapi saya sangat meragukan bahwa itu akan menimbulkan ancaman besar,” ujar Rankin kepada News Scientist, dikutip dari Space.com, Selasa, 18 Februari 2025.
Jika asteroid ini menabrak bulan, dampaknya kemungkinan besar akan terlihat jelas dari Bumi, meskipun kita tidak akan terpengaruh langsung.
Menurut Rankin, dikutip dari laporan Live Science, tabrakan dengan bulan dapat melepaskan energi lebih dari 340 kali lipat bom Hiroshima. “Kemungkinan besar akan sangat terlihat dari Bumi,” katanya.
Namun, Gareth Collins, profesor ilmu planet di Imperial College London, meyakinkan bahwa Bumi akan tetap aman. Dia menjelaskan bahwa material yang terlempar akibat tabrakan tersebut kemungkinan besar akan terbakar di atmosfer Bumi sebelum mencapai permukaan.
Selain itu, para ilmuwan internasional kini tengah melakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST). Teleskop ini diharapkan dapat memberikan gambaran lebih akurat tentang ukuran dan lintasan asteroid 2024 YR4 sebelum asteroid tersebut menghilang dari pandangan Bumi dalam beberapa tahun ke depan. JWST akan mengukur panas yang dipancarkan asteroid ini, yang akan memberikan gambaran lebih jelas mengenai komposisi dan ukuran asteroid tersebut.
Meskipun demikian, kemungkinan asteroid ini menabrak Bumi atau bulan tetap sangat kecil, dengan perhitungan saat ini menunjukkan 97,9 persen kemungkinan asteroid ini akan meleset. Meskipun peluang tabrakan meningkat dari 1 persen menjadi 2 persen, Rankin meyakinkan bahwa ini bukan ancaman besar yang perlu dikhawatirkan. “Asteroid ini bukan sesuatu yang perlu membuat kita kehilangan tidur,” kata dia.