Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (kini BRIN) mencatat setidaknya ada tujuh jenis lobster yang hidup di perairan Indonesia. Apa saja?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Lobster pasir (Panulirus homarus)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lobster pasir pertama kali ditemukan pada 1804 oleh Latreille. Lobster ini memiliki antena bagian sisi karapas berwarna merah jambu. Lobster ini juga kerap disebut sebagai lobster hijau atau lobster bambu hijau.
Lobster ini berukuran maksimal 40 sentimeter. Warna dasar dari lobster dewasa atau yang lebih besar adalah hijau muda dan kebiruan. Sementara itu, lobster muda berwarna dasar kebiruan atau keunguan.
2. Lobster batu hitam (Panulirus longipes)
Lobster batu hitam atau juga disebut sebagai udang bunga atau raja udang ini ditemukan pada 1868 oleh A. Milne Edwards. Warna dasarnya bervariasi, mulai dari biru, hitam, hijau muda, hijau kecoklatan sampai hijau tua.
Lobster jantan lebih gelap dari betina. Bagian abdomen dan kaki jalan dengan bintik-bintik warna putih. Lobster ini berukuran maksimum 35 sentimeter panjang tubuh.
3. Lobster batu (panulirus penicillatus)
Panulirus penicillatus ditemukan oleh Olivier pada 1791. Lobster yang juga disebut udang jaka, udang batu atau lobster bambu bintik ini mempunyai warna dasar hijau muda sampai hijau kecoklatan. Kaki jalan dengan garis berwarna putih dan warna pucat memanjang setiap ruas kaki.
4. Lobster pakistan
Panulirus polyphagus atau lobster Pakistan ini ditemukan pada 1793 oleh Herbst. Biasanya juga disebut udang rarak. Lobster ini memiliki karapas membulat dan berduri, serta tidak mempunyai rostrum.
Tubuh berwarna hijau muda. Duri karapas memiliki ujung berwarna kuning kecoklatan dan antennule bergaris putih kekuningan serta hijau pucat. Panjang tubuh maksimum dari lobster jenis ini mencapai 40 sentimeter.
5. Lobster mutiara
Lobster jenis ini ditemukan oleh Fabricius pada 1798. Lobster yang dijuluki udang ketangan, udang cemara, atau lobster mutiara ini memiliki duri-duri besar di bagian karapas yang berjumlah 4 buah. Abdomen-nya bergaris tebal berwarna hitam di bagian tengah dengan bercak kekuningan yang agak besar..
6. Lobster bambu
Lobster yang dijuluki udang pantung, udang bireng, atau lobster hijau pasir ini ditemukan oleh Linnaeus pada 1758. Warna dasarnya hijau dan kecoklatan, serta ekor berbentuk kipas yang fleksibel. Ukuran tubuh maksimum 31 sentimeter.
7. Lobster batik
Lobster jenis ini ditemukan oleh Von Martens pada 1872. Informasi mengenai jenis lobster ini masih sangat sedikit. Tidak melimpah di daerah manapun, dan tingkat eksploitasi rendah dan hanya untuk konsumsi lokal. Ukuran tubuh maksimum 25 sentimeter.
ANANDA RIDHO SULISTYA (MAGANG) | TIKA AYU | MELINDA KUSUMA NINGRUM | MOH KHORY ALFARIZI
Pilihan Editor: Terobosan Petani Gunungkidul Atasi Kelangkaan Lobster