Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kacamata Televisi dari Sony |
TELEVISI kini bukan lagi sekadar alat rumah tangga yang dipajang di ruang tamu atau di kamar tidur. Perusahaan elektronik Jepang, Sony Corp., teah menciptakan televisi sebagai barang pribadi yang dapat dikenakan seperti halnya kacamata. Produk anyar tersebut dipasarkan dengan nama Sony Glasstron Personal LCD Monitor (PLM-A35).
Sony mengklaim produk anyar tersebut seolah-olah mampu menayangkan layar televisi warna selebar 52 inci yang dilihat dari jarak tujuh meter, selain mampu menghadirkan kualitas suara dan gambar bermutu tinggi.
Di dalam kacamata tersebut ada dua cermin yang memantulkan gambar LCD ke dua belah mata. Sistem pemantulan ini mirip yang dipakai pada binokuler atau teropong, yakni menggabungkan dua gambar menjadi satu citra. Efek yang dihasilkan dari cara tersebut, menurut Sony, seperti pengalaman menonton di dalam gedung bioskop.
CNN melaporkan, warna yang ditampilkan televisi anyar ini sungguh kaya. Hitam, misalnya, terlihat benar-benar hitam dan bukan sekadar abu-abu tua. Namun, seperti halnya televisi biasa, kualitas gambarnya bergantung pada kekuatan sinyal stasiun yang ditangkap. Bila daya pancar sinyal stasiun televisi lemah, gambar yang muncul pun agak kabur. Sebaliknya, kualitas gambar akan cemerlang seandainya Glasstron dihubungkan dengan satelit atau pemutar DVD. Kelak, bila produk ini meluas di pasar, bukan tak mungkin jalanan akan dipenuhi oleh orang-orang "berkacamata" hitam yang sepertinya antisosial, padahal tengah menikmati siaran.
Teknik Baru Penangkal Tumor |
PENDERITA kanker sejatinya tidak langsung menjemput ajal dalam waktu singkat. Namun, begitu kanker menyebar ke sekujur tubuh, kematian seperti tinggal menghitung hari. Memang sudah ada obat-obatan atau penyinaran radiasi guna menangkal penyebaran kanker. Hanya, tidak selamanya kedua cara tersebut berhasil.
Kini para para ilmuwan maju satu langkah dalam ikhtiar melawan mengganasnya kanker. Pertengahan bulan lalu, para peneliti di Duke University, North Carolina, mengungkapkan keberhasilan mereka menyaksikan tahap paling dini dari pembentukan suatu tumor. Mereka juga menemukan obat kanker jenis baru yang mampu membuat tumor lapar sehingga pertumbuhannya terhambat.
Percobaan dilakukan ilmuwan dengan memasukkan semacam jendela kaca mungil ke dalam tubuh tikus percobaan. Eksperimen tersebut ternyata cukup efektif untuk melihat perkembangan kanker tanpa membunuh tikus. Lalu, dengan menggunakan semacam protein dari ubur-ubur yang memancarkan warna biru di bawah sinar neon, mereka "melabeli" suatu sel tumor.
Dari percobaan tersebut, para ilmuwan di bawah pimpinan Mark Dewhirst melihat bagaimana tumor mulai membangun aliran darah sendiri manakala ukurannya mencapai 60 sampai 80 sel. "Aliran darah baru yang fungsional terlihat ketika kumpulan tumor mencapai sekitar 100 sampai 300 sel," tulis para peneliti di Journal of the National Cancer Institute.
Tumor membangun jaringan darah baru (angiogenesis) agar mendapat jaminan pasokan logistik yang dibutuhkan dari tubuh penderita. Nah, untuk menangkal penyebaran tumor, ilmuwan berusaha membuat tumor lapar. Caranya adalah "memotong" jalur logistik tersebut dengan suatu protein dan obat yang disebut angiogenesis inhibitor.
Pengukur Otot Jantung Baru |
SELAMA ini para dokter memiliki pelbagai cara untuk mengukur kesehatan jantung, baik dengan stetoskop, alat ultrasonik, maupun magnetic resonance imaging (MRI). MRI dapat menggambarkan aliran dan penyempitan dinding suatu pembuluh darah, tapi alat tersebut tak bisa melukiskan aktivitas internal ototregangan serabut otot yang memanjang dan memendek seiring dengan detak jantung.
Belakangan, satu tim dari Johns Hopkins University berhasil menemukan cara baru mengolah data MRI yang memberi para dokter satu perspektif tentang gerak jantung, serta mampu menguak masalah-masalah laten yang mungkin timbul tanpa terduga. Sistem yang dikembangkan oleh insinyur listrik Jerry L. Prince dan Nael Osman ini dijuluki HARP MRI, singkatan dari harmonic phase magnetic resonance imaging.
HARP menggabungkan pemindai MRI biasa dan teknik pengolah data baru yang memungkinkan dokter mendapat hasil pengukuran ketegangan otot jantung dalam semenit secara tepat. Hasil tes pendahuluan untuk mengukur kesehatan jantung bilik kiri rupanya cukup menjanjikan, kata Prince. Karena itu, ia dan timnya berencana memperluas kemampuan teknik diagnostik itu untuk mengukur beberapa bagian jantung lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo