Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Belum lama ini, banyak media massa mengulas kinerja kabinet Presiden Abdurrahman Wahid dalam kurun waktu 100 hari. Memang tidak adil, kerusakan parah yang diakibatkan oleh rezim Orde Baru, yang berkuasa 32 tahun, harus dibenahi dalam tempo 100 hari. Karena itu, banyak yang berpendapat belum waktunya kabinet Gus Dur dinilai.
Namun, kata pengamat politik Eep Saefulloh Fatah, pemerintah semestinya sudah harus punya prioritas dan rencana kerja yang jelas. Sayangnya, hingga kini benang merah ke mana negara ini akan dibawa masih belum jelas. Yang terlihat malahan terjadi ketidakkompakan antaranggota Kabinet Persatuan Nasional, yang membuat nilai rupiah dan indeks di lantai bursa terus merosot.
Saat kinerja kabinet Gus Dur dalam 100 hari ini diangkat dalam jajak pendapat TEMPO Interaktif, 114 pengakses (31,1 persen) menilai Kabinet Persatuan Nasional bekerja dengan baik, 138 pengakses (37,6 persen) berpendapat cukup baik, 104 pengakses (28,3 persen) berpendapat buruk, dan sisanya (3 persen) mengaku tidak tahu.
INFO GRAFIS
Bagaimana rapor kabinet Gus Dur dalam 100 hari?Baik | 31,1% | 114 | Buruk | 28,3% | 104 | Cukup | 37,6% | 138 | Tidak tahu | 3,0% | 11 | Total ..................................... : | 100% | 367 | |
Jajak Pendapat Pekan Depan:
Untuk jajak pendapat Indikator mendatang, kami akan menyoroti masalah perlu-tidaknya para jenderal yang diduga terlibat pelanggaran hak asasi manusia pascajajak pendapat di Timor Timur diadili di pengadilan internasional. Anda bisa ikut berpartisipasi dengan menjawab ”ya”, ”tidak”, atau ”tidak tahu” di http://www.tempo.co.id.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo