Inovasi

Robot Manekin

Kios pakaian di berbagai mal kini akan lebih memikat. Sebab, patung-patung peraga atau manekinnya akan bisa bergerak, bak gaya peragawati. Perusahaan Jepang, Flower Robotics Inc., mengembangkan manekin genit itu. "Ia akan berpose bagi orang yang berada di dekatnya dengan mendeteksi keberadaan orang-orang itu," kata sang desainer, Tatsuya Matsui.

Palette, robot manekin wanita karya Matsui, menggunakan teknologi penangkap gerak untuk meniru pelbagai gerakan supermodel. Palette bahkan juga dirancang untuk merangkap sebagai "satpam" kios itu. Malah, Matsui memprogram Palette untuk mendeteksi usia dan jenis kelamin para pembelanja, lebih jauh lagi mengidentifikasi tas-tas belanjaan yang mereka bawa.

Untuk menciptakan Palette, Matsui menggandeng perusahaan perangkat lunak SGI Japan Ltd. Tahun ini dipastikan ia sudah tersedia bagi industri pakaian dan industri jasa. Soal harga, menurut Hiroshi Otsuka, penanggung jawab promosi di SGI Japan, tak akan jauh berbeda dengan manekin konvensional, kok.

Hidrogen Gantikan Litium

Baterai ion litium yang biasa digunakan dalam HP kini memiliki saingan, yaitu sel bahan bakar yang tahan lama, juga ramah lingkungan. Inilah satu di antara kelompok teknologi yang kini sedang dikembangkan dalam laboratorium berbagai industri raksasa otomotif hingga komputer di dunia. Di Jepang, misalnya, Nippon Telephone and Telegraph (NTT) dua pekan lalu mengumumkan telah berhasil mengembangkan sel bahan bakar polimer-elektrolit (PEFC) yang memanfaatkan gas hidrogen untuk HP dan perangkat elektronik portable lainnya.

Kazuya Akiyama, peneliti NTT, mengatakan PEFC lebih kuat daripada sel bahan bakar metanol langsung (DMFC), yang saat ini banyak dikembangkan. Untuk menyamai ukuran baterai ion litium yang ada di dalam HP, menurut Akiyama, sebuah sel bahan bakar harus memiliki power density minimal 160 miliwatt per sentimeter persegi. "PEFC akan mampu menggantikan peran baterai itu," kata Akiyama.

Uji coba telah dilakukan. Prototipe PEFC telah dianggap sukses menghantar proses start-up dan transmisi atau penerimaan sinyal (seperti fungsi videophone, voice calls, dan "i-mode" Internet services). Diperkirakan, dua tahun lagi PEFC akan mampu mendukung sebuah HP 3G yang menggunakan daya 2,5 watt dengan masa bicara sembilan jam.

Vivienne, Pacar Virtual

Ini berita baik bagi para pria yang dirundung sepi karena putus cinta. Eberhard Schoneburg, Direktur Eksekutif Artificial Life Inc., pabrikan perangkat lunak di Hong Kong, punya solusinya: seorang pacar virtual bernama Vivienne.

Vivienne, produk sintesis suara terkomputerisasi, streaming video, dan pesan teks, tidak lain adalah sebuah konsep baru yang diincar untuk "ditanam" oleh para operator sistem seluler dan pabrikan handset dalam teknologi handphone 3G.

Vivienne sangat senang diajak ke bioskop dan kafe. Apalagi diberi bunga dan cokelat, tentunya juga dalam bentuk virtual. Enaknya, jika kita sedang bepergian ke luar negeri, Vivienne mampu menerjemahkan enam macam bahasa untuk Anda. Dia diprogram menguasai 35 ribu macam topik, dari filosofi, film, sampai soal uang.

Ini lebih "sinting". Jika Anda menikahinya, tersedia seorang ibu mertua virtual yang benar-benar dapat membangunkan Anda tengah malam hanya untuk menanyakan keberadaan Anda dan mengecek kondisi putrinya. Apakah Anda masih akan merasa kesepian?

Hanya, Vivienne dari Korea dan Jepang baru akan hadir di Malaysia dan Singapura akhir April mendatang. Di Eropa Barat bahkan masih harus menunggu sampai akhir musim semi, atau pada Akhir tahun di Amerika. Sebaiknya Anda menyediakan dulu US$ 6 per bulan, belum termasuk biaya airtime atau harga cokelat dan bunga virtual, sebelum ia datang kemari.