Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Pendidikan Kena Efisiensi Anggaran, Dosen UGM Ini Ingatkan Lagi Skor PISA Indonesia

Dosen UGM dan inisiator Gerakan Sekolah Menyenangkan menilai kebijakan efisiensi anggaran di bidang pendidikan kontradiktif. Guru-guru diminta kuat.

1 Maret 2025 | 12.14 WIB

Mahasiswa melakukan aksi demonstrasi bertajuk Indonesia Gelap di depan gedung DPRD Jawa Barat, Bandung, 17 Februari 2025. Dalam aksinya, mahasiswa yang berasal dari beberapa kampus itu menuntut pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengubah kebijakan efisiensi atau pemotongan anggaran, terutama pada bidang pendidikan. Tempo/Prima mulia
Perbesar
Mahasiswa melakukan aksi demonstrasi bertajuk Indonesia Gelap di depan gedung DPRD Jawa Barat, Bandung, 17 Februari 2025. Dalam aksinya, mahasiswa yang berasal dari beberapa kampus itu menuntut pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengubah kebijakan efisiensi atau pemotongan anggaran, terutama pada bidang pendidikan. Tempo/Prima mulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Efisiensi anggaran oleh pemerintah pusat yang menyasar pula bidang pendidikan dinilai sebagai langkah kontradiktif di tengah cita-cita mengejar peningkatan kualitas sumber daya manusia pada 2045 atau generasi emas. Pemangkasan anggaran di banyak kementerian dan lembaga pemerintah diinstruksikan Presiden Prabowo Subianto untuk antara lain membiayai program Makan Bergizi Gratis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Efisiensi anggaran itu kontradiksi yang patut dipertanyakan," kata dosen di Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Muhammad Nur Rizal, juga Inisiator Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM), Jumat 28 Februari 2025.
 
Menurut Rizal, pendidikan di Indonesia bisa jadi makin mengalami stagnasi karena rencana program yang disusun mau tak mau harus dikompromikan dengan sumber dana seadanya dampak pemangkasan. Dia menunjuk contoh pengembangan kurikulum atau peningkatan profesionalisme guru.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Padahal, Rizal menyebutkan kalau tingkat sumber daya manusia Indonesia masih berada di posisi mengkhawatirkan pada penghitungan PISA 2022, yaitu urutan 69 dari 80 negara yang ikut serta. Data tersebut diikuti fakta bahwa 70 persen kapasitas literasi, logika berpikir, dan kemampuan memecahkan masalah murid SMA di Indonesia masih berada di bawah kompetensi minimum. "Kondisi ini sudah terjadi selama 20 tahun atau sejak pertama kali diukur," kata Rizal.

Rizal pun menyoroti dampak lain dari efisiensi anggaran itu yang bisa merambah ke sektor pendidikan dasar menengah. Kemendikdasmen diketahui melakukan pemangkasan anggaran sebesar Rp 8 triliun atau dari pagu Rp 33,5 triliun untuk menjalankan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi belanja dalam pelaksanaan APBN dan APBD. 

Padahal, Rizal menilai, "Sektor pendidikan dasar dan menengah saat ini berhadapan dengan seabreg persoalan." Mulai dari masalah sertifikasi guru, kesejahteraan guru, hingga ketersediaan sekolah yang belum merata.

Kuatkan Para Guru 

Di tengah ketidakpastian akibat efisiensi anggaran itu, Rizal mengajak guru-guru di Indonesia tak menyerah. Meski dirasa berat, Rizal meyakini, kualitas pendidikan tetap lebih ditentukan oleh kualitas pengajarnya daripada kurikulum atau faktor eksternal lainnya.

Guru yang berkualitas, menurutnya, akan tetap mampu menginspirasi murid-muridnya untuk mencintai ilmu pengetahuan dan memberi dampak lifelong learning atau konsep belajar sepanjang hayat. "Daripada guru dengan kualitas biasa, sekalipun mereka menggunakan sistem kurikulum canggih," katanya membandingkan.
 
Rizal mengungkap, kualitas guru lebih ditentukan oleh paradigma yang selaras dengan tujuan moral pendidikan. Ketika sudah sesuai, baru kemudian, teknis mengajar dan konten kurikulum akan menyusul. "Paradigma pengajar perlu berjiwa merdeka dan optimistis dalam kondisi apapun, termasuk efisiensi APBN."

Pribadi Wicaksono (Kontributor)

Pribadi Wicaksono (Kontributor)

Koresponden Tempo di Yogyakarta.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus