Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MEREKA dijuluki Geng Bali. Empat dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada asal Denpasar ini sudah 17 tahun bersekutu merancang mesin roengten digital. Ini mesin pindai digital pertama yang dibikin orang Indonesia, dengan alat dan bahan yang bisa ditemukan di banyak toko elektronik. ”Harganya cuma seperempat dari mesin yang sama buatan luar negeri,” kata Gede Bayu Suparta, ketua tim peneliti, di Yogyakarta, pekan lalu.
Sementara harga mesin radiografi dari luar negeri bisa sampai Rp 2 miliar per unit, mesin buatan mereka bisa dijual Rp 500 juta. Perangkat buatan tim ini pun sudah digital, berbeda dengan alat sejenis yang dipakai rumah sakit di Indonesia, yang sebagian besar memakai mesin dengan film positif—hasilnya harus dicuci agar bisa dilihat. Hasil radiografi digital hanya perlu dihubungkan dengan komputer dan langsung bisa dilihat. Mesin film hanya menghasilkan satu foto dari satu kali pindai. ”Dengan digital, satu jepret bisa 20 foto,” kata Bayu.
Temuan Geng Bali ini juga hemat dan efektif. Dengan harga murah, alat ini bisa dibeli oleh puskesmas di pelosok daerah. Buat memakainya pun tak diperlukan seorang ahli. Hasil pemindaian bisa langsung dikirim via Internet. Dengan data digital, dokter di Yogyakarta, misalnya, bisa memeriksa pasien di sebuah rumah sakit di kampung-kampung di Gunung Kidul.
Menurut Bayu, mesin ini lama dirancang karena biaya. Ia memperkirakan pembuatan menelan dana Rp 1 miliar selama 17 tahun. Mesin dibuat sedikit demi sedikit setiap kali ada uang. Mereka menyerahkan hasil inovasi ini ke Universitas Gadjah Mada. Pada 19 Oktober lalu, mesin radiografi digital ini dipatenkan dengan UGM sebagai pemegang hak dan pemasarannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo