Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Berita Tempo Plus

Intan-intan harvard

Dua ahli dari universitas harvard berhasil membuat material sekeras intan. suatu penemuan yang semula dianggap hampir mustahil.

7 Agustus 1993 | 00.00 WIB

Intan-intan harvard
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
INTAN diakui sebagai material paling keras. Karang, beton, dan baja sekalipun kalah keras. Karena itu, intan digunakan sebagai mata bor di pertambangan atau semacamnya. Ada pepatah di kalangan ilmuwan: membuat material yang lebih kuat daripada intan sama sulitnya dengan melontarkan peluru melebihi laju cahaya. Tapi pepatah itu bakal rontok. Dua ahli dari Universitas Harvard, AS, Dr. Charles Lieber dan Dr. Chumming Niu, mengklaim berhasil menciptakan material yang kerasnya hampir menyamai intan. Material baru itu, seperti ditulis New York Times dua pekan lalu, dibuat dalam bentuk lembaran tipis seperti film, dengan mengawinkan atom karbon dan nitrogen. Kedua peneliti Harvard itu mengakui bahwa risetnya diilhami oleh Prof. Marvin Cohen, ahli fisika dari Universitas California di Berkeley. Dalam risalahnya empat tahun silam, Cohen mengatakan bahwa intan keras dan kuat lantaran atom-atom karbonnya saling menempel dalam jarak dekat, membangun struktur yang kompak. Untuk membuat benda yang lebih keras, menurut simulasi komputer Cohen, material baru itu harus mempunyai susunan atom yang lebih kompak. Dan itu bisa dilakukan dengan memasang tiga atom karbon (C) dan empat atom nitrogen (N) dalam satu blok. Charles Lieber dan Chumming Niu bekerja sesuai dengan petunjuk Prof. Cohen. Hanya saja, mereka menghadapi kesulitan: atom nitrogen susah diatur karena sangat reaktif, dan paling suka bergandengan dengan sesamanya membentuk senyawa N2. Oleh kedua ahli Harvard ini, kondisi itu diakali dengan melibatkan atom hidrogen. Maka, dibuatlah skenario di laboratorium. Sepotong batu grafit ditembak dengan sinar laser di ruang vakum. Batu itu pecah, lalu terbanglah karbon-karbon bebas. Pada saat yang sama, nitrogen dan hidrogen terbebas dalam jumlah yang sebanding. Satu N digandeng karbon, N yang lain ditarik hidrogen, dan N2 pun tak sempat terbentuk. Hasil akhirnya, setiap tiga karbon mengikat empat nitrogen. Ini cocok dengan teori Marvin Cohen. Namun, material baru itu terpaut sedikit di bawah level kekerasan intan asli, 10 Mohs. ''Karena pekerjaan kami belum bersih. Masih ada material lain yang ikut bercampur,'' ujar Dr. Lieber. Dia yakin, kalau bisa dimurnikan, intan buatannya lebih keras daripada yang asli. PTH

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus