Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Berita Tempo Plus

Lateks bakrie dari kisaran

Pabrik pengolahan karet milik grup bakrie diam-diam mampu memproduksi karet bebas alergi. sementara itu, karet berefek alergi lagi menjadi sorotan.

7 Agustus 1993 | 00.00 WIB

Lateks bakrie dari kisaran
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
AWAS efek alergi. Peringatan itu kini gencar dikampanyekan FDA (Food and Drug Administration), badan pengawas makanan dan obat AS, kepada produsen kondom dan sarung tangan medis. Menggunakan bahan baku karet sembarang menimbulkan rasa gatal dan lecet pada kulit, setelah kulit bersentuhan langsung dengan kondom atau sarung tangan yang terbuat dari karet alam itu. Isu ini merebak pada konferensi internasional karet di Kuala Lumpur, Juli silam. Kekhawatiran FDA itu tentu membuat waswas para produsen karet. Mereka khawatir FDA membuat standar lateks berprotein rendah yang sulit dipenuhi. Keyakinan FDA, efek alergi itu dibangkitkan oleh bahan karet alam yang mengandung protein berkadar tinggi. Tapi Bakrie Sumatra Plantation (BSP), produsen karet alam di Kisaran, Sumatera Utara, yang dimiliki Grup Bakrie, tenang- tenang saja. Soalnya, sejak dua tahun silam, BSP menjadi salah satu dari segelintir pemasok karet berprotein rendah. Dan BSP mengemas lateks langka itu dalam bentuk krim, wujud yang disukai industri barang karet karena mudah diolah. Krim lateks berkadar protein rendah itu oleh BSP diberi kode dagang NC-358. Warnanya putih kental, mirip adonan susu kaleng. ''Kami satu-satunya produsen yang sanggup membuat lateks berprotein rendah dalam bentuk krim lateks,'' tutur Hanif Bakri, Direktur Utama PT BSP. Di samping NC-358, jenis lateks lain yang masih berprotein tinggi juga diproduksi BSP. Protein secara alamiah ada pada setiap getah karet. Pada getah segar, yang baru dideres dari pohon karet, kadar proteinnya 1,4%. Pengolahan secara konvensional, biasanya dilakukan dalam tangki yang berputar dengan laju sekitar 6.000 pusingan per menit. Gerak pusingan itu memisahkan karet dari material lain yang menjadi penghuni getah, antara lain serum, kapur, dan protein. Hasil pengolahan ini lazim disebut lateks. Teknik kuno itu tak mampu mengikis habis protein yang ada. Lateks konvensional masih menyimpan protein 0,18%. Pengolahan lateks menjadi barang siap pakai, misalnya kondom atau sarung tangan, tak mengurangi kadar protein tadi. Padahal kandungan protein sebesar itu masih dicurigai FDA bisa menimbulkan alergi. Rupanya, kata Hanif, sisa protein pada lateks itu sewaktu-waktu bisa tanggal, memasuki pori-pori kulit, lalu menimbulkan alergi. Rupanya, soal kandungan protein lateks itu telah lama diselidiki di pusat pengolahan PT BSP di Bunut, Kisaran. Pada teknik konvensional, getah karet dua kali diputar dengan tangki tadi. Hasilnya adalah lateks. Oleh BSB lateks tersebut diolah lebih lanjut, dengan diberi racikan bahan kimia yang mereka rahasiakan kini metode ini sudah mereka patenkan. Hanya disebutkan bahwa senyawa kimia misterius itu berfungsi mengangkat protein dari lateks. Protein itu lalu dibuang bersama residu lainnya. Proses pencampuran itu sendiri berlangsung 26 jam. Kemudian cairan lateks itu dipanas-kan dengan steam boiler. Selanjutnya diendapkan di tangki selama 25 hari. Dari tangki itu kemudian muncul endapan. Itulah krim lateks NC-358 yang berkadar protein rendah, hanya 0,015%, sebuah ukuran yang rupanya lulus dari tudingan FDA. Kini NC-358 laku keras? ''Begitulah,'' kata Hanif. PTH, IES, dan MM (Medan)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus