Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bogor - Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB), mengadakan International Conference On Aquaculture Biotechnology (Konferensi Internasional Bioteknologi) yang bertajuk “Aquaculture For Food Security: Linking the Science to the Industry”, Kamis 11 Oktober 2018.
Baca: Ahli IPB Terima Surat Gugatan Rp 510 Miliar dari Perusahaan Sawit
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Event dua tahunan yang diselenggarakan oleh IPB tersebut turut mengundang ilmuwan dunia untuk berkontribusi dalam pengembangan budidaya perairan atau akuakultur di Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ini merupakan seminar internasional, topiknya bioteknologi akuakultur yang nantinya bisa digunakan bagi industri bidang perairan,” kata Ketua Pelaksana ICAB, Sri Nuryati kepada Tempo, Kamis 11 Oktober 2018.
Sri mengatakan, kegiatan tersebut turut melibatkan akademisi, praktisi, peneliti, entrepreneur dan pembuat kebijakan dari berbagai negara, meliputi Singapura, Jepang, Malaysia, dan India. “Pembicaranya pun dari ahli bioteknologi dari Swedia, Jepang dan India,” kata Sri.
Lebih jauh Sri mengatakan, bioteknologi saat ini telah terbukti secara efektif dan efisien meningkatkan produksi pangan, proses produksi, dan kualitas produk. Demikian pula, di bidang akuakultur, penerapan bioteknologi telah mampu mendukung industri akuakultur untuk meningkatkan produksi secara efisien.
“Termasuk pengembangan kualitas yang baik, harga yang sangat kompetitif, dan pakan yang ramah lingkungan; perbaikan kesehatan organisme air, optimalisasi kualitas air dalam sistem akuakultur; serta perbaikan genetika ikan dan sistem reproduksi dalam akuakultur,” lanjut Sri.
Untuk itu, lanjut Sri, dari konferensi internasional tersebut dirinya berharap dapat diaplikasikan kepada industri dan turut mengembangkan industri perairan di Indonesia. “Sesuai dengan tema, pelaksanaan konferensi tahun ini, bagaimana kita me-link-kan sains ke industri,” kata Sri.
Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari di IPB International Convention Center tersebut terbagi atas lima kategori, yakni Kesehatan Ikan, Nutrisi Ikan, Sistem Teknologi Akuakultur, Lingkungan Akuakultur, Reproduksi dan Genetika Ikan.
Pembicara yang hadir dalam konferensi tersebut yakni Dr. Thavasimuthu Citarasu dari Manonmaniam Sundaranar University, India, Prof. Dr. Yuji Oshima dari Kyushu University, Jepang, Dr. Kartik Baruah dari Swedish University of Agricultural Sciences, Swedia, dan PD Dr. Habil Sonja Kleinertz dari DAAD Fellow Faculty of Fisheries and Marine Science IPB.
Selain itu juga terdapat sekitar 58 presentasi oral dan 34 poster disajikan oleh para peneliti dari berbagai perguruan tinggi/universitas dan lembaga penelitian mencakup berbagai aspek penerapan bioteknologi dalam akuakultur, termasuk sistem produksi, genetika ikan dan reproduksi, nutrisi ikan, pengelolaan kesehatan ikan dan pengelolaan lingkungan budidaya, sistem dan manajemen budidaya.
“Konferensi ini bisa menjadi forum yang bermanfaat bagi stakeholder akuakultur terutama dalam pengembangan budidaya yang berkelanjutan dan ramah lingkungan,” kata Sri.
Simak artikel lainnya tentang IPB di kanal Tekno Tempo.co.