Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi Jakarta menggelar modifikasi cuaca mulai 11 Maret 2025 hingga 10 hari ke depan. Ketua Sub Kelompok Logistik dan Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jakarta Michael Sitanggang mengatakan operasi kembali dilakukan untuk mengurangi potensi hujan ekstrem di Jakarta dan sekitarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Koordinasi juga kami lakukan dengan BNPB dan BPBD Provinsi Jawa Barat yang juga melakukan modifikasi cuaca agar pelaksanaan operasi bisa berjalan secara sinergis dan terpadu,” ucap Michael dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 11 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Budi mengatakan kegiatan ini dilakukan bersama TNI Angkatan Udara dan PT Rekayasa Atmosphere Indonesia. Informasi cuaca juga berdasarkan analisis dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Modifikasi cuaca kali ini, kata Michael, dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui posko di Bandara Halim Perdanakusuma dan BPBD Provinsi Jawa Barat melalui posko di Bandara Husein Sastranegara. Operasi ini merupakan tahap ketiga setelah pelaksanaan tanggal 4-8 Maret dan 9-10 Maret 2025.
Pada 11 Maret telah berlangsung sebanyak tiga penerbangan berdurasi 6 jam 30 menit dengan menebar NaCl sebanyak 2,4 ton. “Penyemaian hari ini menyasar pada wilayah barat laut, Selat Sunda dan Kepulauan Seribu Jakarta pada sortie 1 dan area Laut Jawa pada sortie 2 dan sortie 3,” katanya.
BPBD Jakarta menyiapkan total 20 ton bahan semai untuk 10 hari operasi. Penerbangan akan dilaksanakan sebanyak 25 kali secara berturut-turut.
Pelaksana Tugas Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca BMKG Budi Harsoyo mengatakan potensi pertumbuhan awan hujan cukup signifikan pada 11 Maret 2025. Kelembapan relatif di lapisan 3.000 kaki masih cukup tinggi.
“Potensi hujan merata diperkirakan terjadi di wilayah barat Pulau Jawa, terutama pada siang dan malam hari, namun dapat mereda pada sore hari. Secara umum, potensi curah hujan harian dalam empat hari ke depan masih tergolong tinggi,” ucapnya.
Budi mengatakan posko modifikasi cuaca di Jakarta akan beroperasi dari pagi hingga sore. Operasi tetap fokus pada pengurangan intensitas hujan dan mencegah bencana hidrometeorologi seperti banjir atau longsor, mengingat dalam beberapa hari ke belakang Jakarta dan sekitarnya dilanda banjir akibat hujan deras yang menyebabkan aliran sungai meluap.