Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Washington - Boeing pada hari Jumat, 15 Maret 2024, mengatakan kepada maskapai penerbangan yang mengoperasikan Boeing 787 Dreamliners untuk memeriksa sakelar dek penerbangan setelah kasus menukik tajam mendadak di udara yang dialami pesawat 787 LATAM Airlines yang menyebabkan lebih dari 50 orang terluka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
The Air Current, sebuah publikasi industri penerbangan, melaporkan pada hari Rabu bahwa pergerakan kursi dek penerbangan adalah fokus utama penyelidikan penerbangan hari Senin tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Boeing mengatakan sebelumnya pada hari Jumat bahwa mereka telah mengambil tindakan pencegahan dengan mengingatkan operator akan buletin layanan tahun 2017 yang merinci instruksi untuk memeriksa dan memelihara sakelar kursi dek penerbangan.
“Kami merekomendasikan operator melakukan inspeksi pada kesempatan pemeliharaan berikutnya,” kata Boeing sebagaimana dikutip Reuters, Jumat.
Administrasi Penerbangan Federal (FAA) mengatakan bahwa sebagai tanggapan atas insiden pesawat LATAM, pihaknya telah membentuk dewan ahli untuk meninjau pesan yang dikirimkan Boeing kepada maskapai penerbangan tentang perlunya memeriksa sakelar setelah insiden tersebut.
FAA mengatakan pihaknya tidak mengharuskan Boeing untuk mendapatkan persetujuan badan tersebut sebelum mengirimkan pesan tersebut.
FAA mengatakan proses tersebut akan mencakup peninjauan buletin layanan tahun 2017 terkait saklar di kursi pilot dan akan memberikan masukan kepada Boeing. “Badan tersebut akan terus memantau situasi dengan cermat,” kata FAA.
Pesawat, yang sedang menuju dari Sydney ke Auckland pada hari Senin, tiba-tiba jatuh sebelum kembali stabil, menyebabkan penumpang terlempar ke kabin.
LATAM bermarkas di Chile dan penerbangan yang membawa 263 penumpang dan sembilan awak itu dijadwalkan melanjutkan penerbangan ke Santiago setelah singgah di Auckland.
Komisi Investigasi Kecelakaan Transportasi Selandia Baru mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka menyita perekam suara kokpit dan perekam data penerbangan dari penerbangan tersebut, yang akan memberikan informasi tentang percakapan antara pilot dan pergerakan pesawat.