Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Klasifikasi Makhluk Hidup: Pengertian, Sistem, dan Tujuannya

Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup adalah untuk mempermudah mengenali, membandingkan, dan mempelajari suatu makhluk hidup. Ini penjelasannya.

2 Desember 2024 | 10.21 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Manusia hidup berdamping dengan berbagai makhluk hidup lainnya. Mulai dari hewan, virus, bakteri, hingga jamur, dan sebagainya. Banyaknya keberagaman makhluk hidup ini membuat para ahli melakukan pengelompokkan makhluk hidup menjadi berbagai golongan yang disebut sebagai klasifikasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melansir dari Jurnal Penerapan “Outdoor Learning Process (OLP) Menggunakan Papan Klasifikasi Pada Materi Klasifikasi Tumbuhan” karya Safitri dkk, tujuan dari klasifikasi makhluk hidup adalah untuk mengelompokkan objek sehingga mempermudah dalam mempelajari dan mengenal berbagai makhluk hidup tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lebih lanjut, berikut rangkuman informasi selengkapnya mengenai pengertian, sistem, dan tujuan dari klasifikasi makhluk hidup.

Pengertian Klasifikasi Makhluk Hidup

Berdasarkan Jurnal “Klasifikasi Makhluk Hidup” karya Zurriati dan Farida Catur, klasifikasi makhluk hidup adalah suatu sistem yang digunakan untuk mengelompokkan berbagai jenis organisme ke dalam kategori-kategori yang lebih luas berdasarkan persamaan karakteristik morfologi, genetik, perilaku, dan evolusioner.

Klasifikasi modern berasal dari karya-karya para ilmuwan seperti Carl Linnaeus yang menciptakan sistem klasifikasi binomial untuk memberikan nama ilmiah kepada setiap spesies berdasarkan genus dan spesifik epithet. 

Menurut Silalahi (2015), seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, klasifikasi tidak lagi hanya bergantung pada karakteristik morfologi yang terlihat. Tetapi juga menggunakan data genetik dan molekuler untuk membangun hubungan kekerabatan yang lebih akurat antara berbagai organisme.

Azhar (2016) juga mengatakan klasifikasi makhluk hidup saat ini mencakup berbagai tingkatan, mulai dari domain yang sangat luas (seperti Archaea, Bacteria, dan Eukarya), hingga spesies individu yang merupakan unit dasar dari klasifikasi biologis.

Tujuan dari Klasifikasi Makhluk Hidup

Melansir dari Sumber Belajar Penunjang PLPG 2017 Mata Pelajaran IPA yang disusun oleh Ramlawati dkk, tujuan dari klasifikasi makhluk hidup adalah untuk mempermudah mengenali, membandingkan, dan mempelajari suatu makhluk hidup. 

Selain tujuan umum tersebut, klasifikasi makhluk hidup juga memiliki sejumlah tujuan khusus. Di antaranya adalah sebagai berikut: 

  1. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaaan dan perbedaan ciri-ciri yang dimiliki. 
  2. Mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis yang lain. 
  3. Mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup. 
  4. Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya. 

Klasifikasi memungkinkan manusia untuk lebih memahami kehidupan di dunia melalui berbagai hal. 

Mulai dari mengidentifikasi makhluk hidup, memahami sejarah makhluk hidup di dunia, menunjukkan kemiripan dan perbedaan antara makhluk hidup, dan mengomunikasikan secara tepat, akurat dan lebih mudah tentang suatu makhluk hidup. 

Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup

Klasifikasi makhluk hidup didasarkan pada beberapa kriteria. Pertama, klasifikasi makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan yang dimilikinya. 

Kedua berdasarkan ciri bentuk tubuh (morfologi) dan alat dalam tubuh (anatomi), dan terakhir klasifikasi makhluk hidup berdasarkan manfaat, ukuran, tempat hidup, dan cara hidupnya.

Berdasarkan kriteria yang digunakan, sistem klasifikasi makhluk hidup dibedakan menjadi tiga. Mulai dari sistem buatan (artifisial), sistem alami (natural), dan sistem filogenik.

1. Sistem klasifikasi buatan (Artifisial)

Sistem klasifikasi ini mengutamakan tujuan praktis dalam ikhtisar dunia makhluk hidup. Dasar klasifikasi adalah ciri morfologi, alat reproduksi, habitat dan penampakan makhluk hidup (bentuk dan ukurannya). 

Contohnya, pada klasifikasi tumbuhan ada pohon, semak, perdu, dan gulma. Berdasarkan tempat hidup, ada hewan air dan darat.

2. Sistem klasifikasi alami (Natural)

Pengelompokkan pada sistem ini dilakukan berdasarkan pada karakter-karakter alamiah yang mudah untuk diamati. 

Pada umumnya berdasarkan karakter morfologi, sehingga terbentuk takson-takson yang alami, misalnya hewan berkaki empat, bersirip, tidak berkaki, dan sebagainya. 

3. Sistem klasifikasi filogenik 

Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan garis evolusi atau sifat perkembangan genetik organisme, sejak sel pertama hingga menjadi bentuk organisme dewasa. Diperkenalkan oleh Charles Darwin (1859), sistem klasifikasi ini mendasari sistem klasifikasi modern, yang dipelopori oleh Hutchinson, Cronquist, dan lainnya. 

Makin dekat hubungan kekerabatan, maka makin banyak persamaan morfologi dan anatomi antar takson. 

Semakin sedikit persamaan maka makin besar perbedaannya, berarti makin jauh hubungan kekerabatannya. Misalnya, orang utan lebih dekat kekerabatannya dengan monyet dibandingkan dengan manusia. Hal itu didasarkan pada tes biokimia setelah ilmu pengetahuan berkembang pesat.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus