Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

LAPAN Akan Teliti Eksoplanet dari Observatorium Kupang

Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) akan melakukan riset tentang planet lain di luar tata surya atau eksoplanet mulai 2021.

5 November 2020 | 07.00 WIB

Ilustrasi eksoplanet cincin raksasa yang berjarak 1.000 tahun cahaya. (Popular Science)
Perbesar
Ilustrasi eksoplanet cincin raksasa yang berjarak 1.000 tahun cahaya. (Popular Science)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) akan melakukan riset tentang planet lain di luar tata surya atau eksoplanet mulai 2021. Studi eksoplanet menjadi salah satu rencana strategis dalam pemanfaatan Observatorium Nasional Timau di Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Beberapa opsi penelitian yang dapat dilakukan pada periode 2020-2024 meliputi studi eksoplanet untuk memahami proses pembentukan sistem keplanetan," kata peneliti astronomi dan astrofisika di Pusat Sains Antariksa LAPAN, Rhorom Priyatikanto, Rabu 4 November 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untuk melakukan studi eksoplanet, Rhorom menuturkan, LAPAN akan berfokus pada pengujian sistem pengamatan (teleskop) hingga mampu melakukan pengamatan fenomena transien, salah satunya gerhana/transit eksoplanet. Fokus ini ditempatkan di dua tahun pertama.

"Sedang pada 2023-2024 akan terbuka kesempatan lebih luas untuk pengamatan dan penelitian yang lebih dalam."

LAPAN, kata Rhorom, akan memanfaatkan teleskop berdiameter 50 sentimeter yang ada di Balai Pengelola Observatorium Nasional di Kupang untuk melakukan sejumlah pengamatan awalan ke arah beberapa area langit. Pemotretan secara berulang akan dilakukan untuk mengidentifikasi perubahan cahaya bintang akibat transit eksoplanet.

"Daftar petak langit yang menjadi target akan segera dirumuskan tahun ini," katanya menambahkan.

Rhorom mengakui tantangan untuk melakukan studi itu adalah jumlah sumber daya manusia (SDM). Dia mengungkapkan, saat ini hanya ada empat peneliti LAPAN yang aktif di Kupang. Rhorom berharap kerja sama intensif dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Nusa Cendana akan bisa mengatasi tantangan itu. 

Sebagai satu bentuk dari upaya itu adalah LAPAN akan menyelenggarakan diskusi terarah membahas kemajuan pembangunan Observatorium Nasional serta rencana pengelolaan dan pemanfaatannya sebagai fasilitas bersama. Diskusi rencananya digelar pada 11-12 November 2020.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus