Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah lukisan gua yang diperkirakan merupakan lukisan tertua di dunia ditemukan di Sulawesi Selatan. Dilansir dari teras.id, lukisan yang merupakan gambar tiga babi kutil Sulawesi tersebut diperkirakan berusia 45 ribu tahun. Penemuan lukisan tersebut membuat rekor lukisan tertua yang sebelumnya ditemukan di Spanyol terkalahkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari advances.sciencemag.org, lukisan gua tersebut diperkirakan dibuat dengan pigmen oker merah. Lukisan tersebut menggambarkan tiga buah figur babi kutil Sumatera, dua di antaranya tampak bertarung. Sementara itu, satu babi lain tampak samar-samar menonton dua babi lain yang sedang bertarung. Dilansir dari Jurnal Scientific Reports, lukisan tersebut tampak samar-samar karena terkikis perlahan-lahan oleh perubahan iklim yang mengakibatkan cuaca ekstrem.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cuaca ekstrem tersebut mengakibatkan perubahan cuaca yang tiba-tiba, mulai dari hujan deras hingga kekeringan ekstrem. Dilansir dari bisnis.com, kondisi tersebut kemudian menyebabkan terjadinya fenomena haloklasti atau kristalisasi garam. Fenomena haloklasti membuat kristal garam di dalam gua mengalami penyusutan dan pembengkakan. Kondisi tersebut kemudian membuat lukisan dinding di dalam gua menjadi mudah terkelupas secara perlahan-lahan.
Jill Huntley, Peneliti dari Griffith University, mengungkapkan bahwa pengelupasan lukisan tertua di dunia tersebut tidak bisa dicegah. Sebab, sebagaimana dilansir dari cnn.com, pengelupasan lukisan di dalam gua tersebut sangat bergantung dengan laju perubahan iklim yang tengah terjadi. Apabila melihat laju perubahan iklim saat ini, sebagaimana diungkapkan oleh Huntley, hilangnya lukisan tertua di dunia tersebut nampak menjadi sesuatu yang tidak bisa dihindari.
Lokasi gua tersebut yang berada di Sulawesi Selatan membuat lukisan tertua yang berada di dalamnya semakin mudah terkelupas. Dilansir dari nature.com, lokasi gua yang berada dekat dengan garis khatulistiwa membuatnya menjadi lokasi dengan perubahan cuaca paling dinamis di tengah perubahan iklim. Kondisi tersebut membuat fenomena haloklasti semakin tinggi intensitasnya.
BANGKIT ADHI WIGUNA
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.