Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penjualan sel telur sedang marak di Cina. Ada banyak faktor yang melatarbelakangi aktivitas ilegal tersebut. Mulai dari kondisi ekonomi yang buruk, terlilit utang, maupun kondisi darurat lainnya. Namun, di lain sisi, donor sel telur juga menguntungkan para perempuan yang tidak bisa menggunakan sel telurnya sendiri karena kegagalan ovarium dan berbagai hal lainnya.
Pendonor Melalui Tahap Seleksi
Dilansir dari medicalnewstoday, prosedur donor sel telur harus melibatkan penanganan dokter untuk mengeluarkan sel telur pendonor lalu membuahinya di laboratorium. Kemudian sel telur milik pendonor tersebut akan ditransfer embrionya yang telah dihasilkan ke dalam rahim penerima. Dokter melakukan ini dengan menggunakan prosedur implantasi, seperti fertilisasi in vitro (IVF). Para dokter spesialis di fasilitas kesuburan akan melakukan proses seleksi intensif untuk menemukan pendonor yang cocok dan akan menjalankan prosedur sesuai hukum yang berlaku dengan hati-hati.
Proses seleksi yang dilakukan pada calon pendonor meliputi pengajuan aplikasi untuk wawancara, melalui telepon atau secara langsung. Kemudian, calon pendonor akan menjalani pemeriksaan fisik, tes darah, tes narkoba, dan USG untuk memeriksa organ reproduksi. Selain itu, dilakukan pula pemeriksaan riwayat medis dan psikologis untuk melihat riwayat kesehatan pendonor termasuk skrining pada penyakit menular maupun penyakit keturunan.
Sebelum memulai prosedur, sebagian besar pendonor perlu minum obat yang menghentikan siklus menstruasi normalnya. Pendonor kemudian akan meminum serangkaian obat kesuburan yang merangsang ovarium untuk menghasilkan beberapa sel telur sekaligus. Ini dikenal sebagai hiperstimulasi. Para pendonor perlu menyuntikkan obatnya sendiri yang telah diberikan dokter di bawah kulit atau ke otot.
Efek Samping Pendonor Sel Telur
Beberapa pendonor akan mengalami efek samping ringan, seperti memar di tempat suntikan, perubahan suasana hati, dan nyeri pada kedua payudara. Dalam kasus yang jarang terjadi, seorang wanita dapat mengembangkan sindrom hiperstimulasi ovarium atau OHSS (Ovarian Hyper Stimulation Syndrome). Hal ini akan terjadi ketika terlalu banyak sel telur yang berkembang di ovarium. Pendonor yang mengalami OHSS parah akan memerlukan rawat inap untuk ditinjau lebih lanjut oleh dokter yang menanganinya. Selain itu, pendonor juga memiliki resiko kehamilan sebelum sel telur diambil. Jadi, sebaiknya hindari hubungan seksual atau gunakan kontrasepsi penghalang, seperti kondom.
Cara Kerja Pendonoran Sel Telur
Dilansir dari healthline, Sebelum proses donor sel telur dilakukan, pendonor akan menerima suntikan terakhir untuk persiapan pengambilan sel telur dari ovariumnya. Dokter akan melakukan aspirasi ovarium transvaginal untuk mengeluarkan sel telur dari ovarium pendonor. Mereka akan memasukkan probe ultrasound ke dalam vagina dan menggunakan jarum untuk mengeluarkan sel telur pada setiap folikelnya. Selama proses pendonoran yang berlangsung sekitar 30 menit, dokter akan memberikan obat penghilang rasa sakit, obat penenang, atau anestesi kepada pendonor. Cara kerja pendonoran sel telur termasuk dalam prosedur kecil, sehingga pendonor tidak perlu menginap di klinik atau rumah sakit semalaman.
Beberapa perempuan pendonor akan membutuhkan waktu beberapa hari istirahat untuk pulih dari aspirasi ovarium transvaginal. Ada pula program yang memberikan aftercare kepada para pendonor sel telur, karena proses donasi sel telur dapat memiliki dampak psikologis terhadap mereka.
Harga Penjualan Sel Telur
Sebuah organisasi nirlaba global, Parents Via Egg Donation, memperkirakan biaya donasi sel telur manusia di Amerika Serikat sebesar 35 ribu hingga 50 ribu USD untuk siklus baru yang eksklusif. Hal tersebut berarti penerima tidak berbagi telur dengan perempuan lain dalam program tersebut. Sedangkan biaya siklus pendonoran sel telur yang dilakukan bersama dimulai sekitar 18 ribu USD. Berbeda harga lagi jika seorang pendonor memilih untuk menggunakan sel telur beku dari bank donor, karena lebih murah dengan kisaran 16 ribu hingga 20 ribu USD di AS, bahkan harga akan lebih rendah di Eropa. Para pendonor sel telur akan menerima kompensasi atas waktu dan tenaga mereka pula.
Pilihan Editor: Dibelit Krisis, Wanita AS Jual Sel Telur
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini