Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Memperbaiki Tayangan Video di Internet

10 Oktober 1999 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KUALITAS tayangan video lewat internet sampai sekarang masih jauh dari memuaskan. Gambarnya kurang tajam. Kecepatan gambar dan suaranya pun tidak sinkron. Yang terjadi, suaranya sudah terdengar, gambarnya belum muncul. Ini disebabkan oleh terbatasnya kemampuan jaringan maya dalam mengalirkan data.

Guna memperbaiki kualitas tayangan video, para periset dari dua universitas terkemuka, Stanford University California dan University of Washington Seattle, Amerika, kemudian mengembangkan jaringan internet2. Dengan suatu versi jaringan maya berkapasitas tinggi, data bisa mengalir lancar dengan kecepatan 20 gigabite per detik alias 85 ribu kali lebih cepat ketimbang yang ada sekarang. Lewat jaringan semacam inilah, periset sukses mengirimkan sinyal high-definition television (HDTV) secara seketika (real time). Menurut laporan The Sunday Times, gambar tayangan yang dihasilkan sedikit lebih baik dari siaran langsung televisi masa kini.

Saat ini penggunaan internet2 baru terbatas di 20 perusahaan dan universitas yang berpartisipasi dalam proyek itu. Pada Februari tahun depan, para periset berharap infrastruktur utama (backbone) jaringan sudah terpasang luas di seluruh Amerika dan siap diuji coba. Sedangkan pemakaian jaringan secara komersial paling cepat tampaknya baru benar-benar terwujud empat tahun lagi.


Teknik Cangkok Baru

SALAH satu masalah yang selalu muncul dalam operasi cangkok organ adalah adanya penolakan terhadap unsur asing oleh sistem kekebalan tubuh penerima organ. Penolakan yang sebetulnya alamiah ini dipicu oleh suatu protein yang terdapat di permukaan jaringan donor. Oleh sistem kekebalan tubuh penerima, protein asing itu dianggap sebagai musuh yang harus dihancurkan.

Untuk mengurangi reaksi penolakan tadi, biasanya dokter menyuntikkan suatu obat penekan sistem kekebalan. Hanya, cara ini tidak selalu berhasil dan kadang malah menimbulkan efek samping yang tidak diharapkan.

Para peneliti di perusahaan biomedis Diacrin, Amerika, kini punya teknik baru pada operasi menggantikan sel otak manusia yang rusak karena penyakit. Dengan suatu modifikasi terhadap sel saraf babi, mereka berhasil ’menjinakkan’ perlawanan tubuh penerima organ. Caranya, sebelum proses transplantasi berlangsung, mereka melapisi sel babi tadi dengan suatu lapisan antibodi yang telah dikembangkan sebelumnya dalam laboratorium. Lapisan inilah yang mencegah reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap kehadiran benda asing. Diharapkan teknik ini kelak juga bisa diterapkan pada operasi cangkok organ manusia yang lain.


Kapal Kain Angkasa Luar

PARA ilmuwan sering dianggap pemimpi ulung. Padahal, ada banyak penemuan yang terlahir dari sebuah gagasan yang pada mulanya dianggap impian yang mustahil. Terbang ke bulan, misalnya, dulu dianggap impian kosong, tapi kini sudah jadi kenyataan.

Ilmuwan Amerika kini punya mimpi yang lain: berlayar mengarungi angkasa luar dengan wahana yang terbuat dari kain. Gagasannya adalah menciptakan wahana angkasa luar sebesar mungkin, kata Art Chmielewski, Manajer Gossamer Spacecraft Initiative di NASA’s Jet Propulsion Laboratory, Pasadena, California.

Chmielewski yakin, semakin besar wahana tersebut, berarti kian cepat pula perjalanan dapat dilakukan. Tantangannya adalah bagaimana menciptakan pesawat seringan mungkin, sehingga dapat diluncurkan dengan biaya rendah. Maka, menurut Chmielewski, cara terbaik membuat wahana yang ringan adalah dengan bahan dari kain dan bisa dipompa sehingga dapat melayang di udara. Tapi tentu saja bahan pembuat kain itu berbeda dari kain biasa, melainkan dari material yang dirahasiakan.

Bersama dengan timnya, dia kini juga sedang mencoba mengembangkan suatu teleskop angkasa luar berukuran seluas lapangan bola. Teleskop ini terbuat dari kain buatan Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika, NASA, yang bisa membesar sendiri, kemudian memadat dan menjadi stabil. Karena sifatnya yang istimewa itu, teleskop bisa diluncurkan dari suatu wahana yang hanya sebesar cangkir kopi. ”Ada banyak proyek mengerjakan wahana yang bisa dibumbungkan, tapi tidak ada yang skalanya sebesar ini. Kami ingin menciptakan wahana sebesar kota yang jauh lebih ringan daripada yang sudah ada sekarang ini,” kata Chmielewski kepada The Sunday Times.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus