Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Mengapa Kalender Hijriah Maksimal 30 Hari dalam Sebulan?

Jarak antarbulan dalam kalender Hijriah berkisar antara 29 hari 5,5 jam hingga 20 jam. Alasan itu yang membuat penanggalan Hijriah maksimal 30 hari.

30 Juli 2022 | 13.05 WIB

Kalender Hijriah dan rasi bintang berusia 300 tahun di rumah adat Cikondang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat (4/6). Rumah adat yang diperkirakan berusia 300 tahun ini kini dijadikan tempat suci. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Perbesar
Kalender Hijriah dan rasi bintang berusia 300 tahun di rumah adat Cikondang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat (4/6). Rumah adat yang diperkirakan berusia 300 tahun ini kini dijadikan tempat suci. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Berbeda dengan kalender Masehi yang jumlah hari dalam sebulan bisa mencapai 31 hari, kalender Hijriah maksimal hanya ada 30 hari. Mengapa bisa demikian?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari laman Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), bila ditinjau dari astronomi, fenomena yang digunakan untuk menandai tanggal 1 setiap bulan dalam kalender Hijriah adalah terlihatnya bulan sabit muda yang sangat tipis atau biasa disebut hilal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Peneliti dari Pusat Sains dan Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau LAPAN, Andi Pangerang, mengatakan pergantian hari dalam penanggalan Hijriah dimulai sejak terbenamnya matahari, tidak seperti penanggalan masehi yang pergantian harinya dimulai sejak tengah malam.

Di mana hilal biasanya muncul beberapa jam setelah fase bulan baru astronomis. Ini ditandai dengan nilai bujur ekliptika antara matahari maupun bulan yang bernilai sama. Dengan kata lain, selisih bujur ekliptika antara matahari dan bulan bernilai nol derajat. 

Bujur ekliptika ialah sudut yang ditempuh benda langit di sepanjang ekliptika–bidang edar yang diukur dari titik pertama aries (First Point of Aries) atau perpotongan antara ekliptika dengan ekuator langit. Atau perpanjangan ekuator bumi yang memotong bola langit.

Nah, selang waktu dari bulan baru ke bulan baru berikutnya ini berkisar antara 29 hari 5,5 jam hingga 20 hari 20 jam. Sehingga inilah yang membuat umur bulan dalam penanggalan Hijriah terkadang 29 hari atau 30 hari. 

RAHMAT AMIN SIREGAR

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus