Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Semut sering mencuri perhatian dengan kebiasaan unik mereka, yakni berjalan dalam barisan lurus. Perilaku ini bukan terjadi secara acak, melainkan hasil dari sistem komunikasi dan kerja sama yang luar biasa dalam koloni semut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari Science Focus, semut adalah makhluk sosial yang hidup dalam koloni besar yang bisa mencapai ratusan ribu individu. Keberhasilan mereka sebagai komunitas terorganisir terletak pada kemampuan berkomunikasi yang sangat baik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam koloni semut yang bersifat eusosial, setiap individu memiliki peran yang jelas—mulai dari ratu, pekerja, hingga tentara—dan bekerja bersama secara komunal demi keberlangsungan koloni.
Semut sangat mengandalkan sinyal kimia yang dikenal sebagai feromon untuk mempertahankan wilayah dan menyampaikan informasi penting, seperti lokasi makanan, sarang, atau ancaman predator.
Setiap spesies semut memiliki "bahasa kimia" unik dengan 20 jenis feromon berbeda yang digunakan untuk membentuk jejak aroma tertentu. Jejak feromon inilah yang memandu semut lain mengikuti rute yang efisien, mencerminkan keteraturan luar biasa mereka sebagai makhluk sosial.
Dikutip dari Critter Control, semut berjalan dalam garis lurus karena mengikuti aroma yang ditinggalkan oleh pemimpinnya. Ketika seekor semut menemukan makanan dan kembali ke sarang, ia akan meninggalkan jejak feromon di sepanjang rutenya. Jejak ini memancarkan bau yang dapat diendus oleh semut lain, sehingga mereka dapat mengikuti jalur yang sama.
Cara Lain Semut Berkomunikasi
Selain menggunakan jejak feromon, semut juga berkomunikasi melalui interaksi fisik. Salah satu caranya adalah dengan "bertabrakan". Ketika semut ingin menyampaikan informasi penting bagi koloninya, mereka akan menggunakan antena untuk menyentuh atau menyenggol semut lain, memungkinkan mereka mengenali aroma khas yang dimiliki setiap individu sebelum menyampaikan pesan mereka.
Dalam hal bahasa tubuh, semut sering menyentuh tubuh semut lain dengan lembut untuk memicu refleks rahang yang membantu mereka merasakan apa yang telah dimakan rekannya.
Selain itu, meskipun suara semut sulit didengar oleh manusia, mereka juga berkomunikasi melalui sinyal getaran dengan menggesekkan kaki pada tubuh mereka, menciptakan bentuk komunikasi tambahan dalam koloninya.
Pilihan Editor: 7 Jenis Semut yang Gigitannya Bikin Gatal