Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Mengenal Kandungan PFAS yang Disebut Trump Ada pada Sedotan Kertas

Sejak diproduksi pada 1940 di Amerika Serikat, PFAS sudah diadopsi ke banyak jenis barang oleh berbagai industri.

11 Februari 2025 | 22.14 WIB

Sedotan berbahan kertas yang ditawarkan pabrikan di Thailand, untuk menjaga lingkungan.
Perbesar
Sedotan berbahan kertas yang ditawarkan pabrikan di Thailand, untuk menjaga lingkungan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump selalu menyinggung soal kandungan kimia pada sedotan kertas yang dianggapnya lebih tidak ramah lingkungan dibanding sedotan plastik. Keberadaan kelompok bahan kimia Per-and Polyfluoroalkyl Substances (PFAS) pada sedotan kertas disebut sudah terbukti melalui penelitian. Adapun sedotan plastik diklaim belum pasti mengandung bahan tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Melalui perintah eksekutif, Trump belakangan melarang sedotan kertas digunakan di gedung-gedung federal. “Sedotan kertas menggunakan bahan kimia yang dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan manusia,” begitu isi perintah eksekutif Trump yang diteken pada Senin, 10 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dalam perintah eksekutif, Trump menyatakan sedotan kertas juga dibungkus dengan plastik, sehingga tak sesuai dengan kampanye penolakan pemakaian plastik. Selain masalah kesehatan, Trump menganggap harga sedotan kertas lebih mahal dibanding sedotan plastik yang lazim dipakai selama ini.

 

Definisi dan Dampak PFAS

Mengutip situs resmi Insitut Teknologi Bandung (ITB), PFAS merupakan kelompok bahan kimia buatan yang mengandung Perfluorooctanoic Acid (PFOA), Perfluorooctane Sulfonate (PFOS), GenX, dan beberapa kimia lainnya. Sejak diproduksi pada 1940 di Amerika Serikat, PFAS sudah diadopsi oleh berbagai industri.

Berbagai studi ilmiah membuktikan paparan PFAS berpotensi merusak tubuh manusia. Baik PFOA maupun PFOS dinyatakan kebal terhadap perubahan kondisi di sekitarnya. Lantaran tidak meluruh, bahan ini terus terkumpul selama produksinya berjalan.

Alat rumah tangga umumnya mengandung PFAS, terutama alat yang memiliki lapisan anti lengket. Bahan kimia itu juga ada dalam busa pemadam api.

Manusia bisa terpapar PFAS ketika mengonsumsi air minum dan makanan yang terpapar PFAS dari alat makan dan alat dapur. Paparan PFAS juga bisa berasal tempat pembuangan sampah dan pengolahan limbah.

Sesuai perkataan Trump, riset tentang kandungan PFAS pada sedotan sempat diungkapkan melalui penelitian, salah satunya lewat jurnal Food Additives and Contaminants: Part A yang terbit pada 2023. Karya ilmiah berjudulAssesment of poly- and perfluoroalkyl substances (PFAS) in commercially available drinking straws using targeted and suspect screening approaches’, dalam jurnal tersebut, berisi hasil pengujian kandungan PFAS pada sedotan kertas, bambu, baja tahan karat, serta kaca.

Dengan sampel yang berasal dari Belgia, merujuk penelitian itu, PFAS lebih sering ditemukan pada bahan berbasis tanaman, seperti kertas dan bambu. Zat kimia tersebut bisa mengganggu perkembangan janin dan air susu ibu. Ada juga risiko gangguan pada tumbuh kembang anak, misalnya pada tulang, imun, dan jaringan.

M. Faiz Zaki

M. Faiz Zaki

Menjadi wartawan di Tempo sejak 2022. Lulus dari Program Studi Antropologi Universitas Airlangga Surabaya. Biasa meliput isu hukum dan kriminal.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus