Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pengendara sepeda motor tewas setelah terjatuh ke dalam sinkhole atau lubang raksasa sedalam hampir 20 meter di Seoul, Korea Selatan. Jasad korban ditemukan pada Selasa, 25 Maret 2025, setelah proses pencarian yang berlangsung hampir 18 jam, menurut seorang penyelamat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain pengendara motor, sinkhole yang tiba-tiba terbuka itu juga menelan sebuah mobil. Beruntung, pengemudi mobil selamat dan hanya mengalami luka ringan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut laporan Reuters, mayat pria berusia 33 tahun itu ditemukan sekitar 50 meter dari pusat lubang yang runtuh di terowongan kereta bawah tanah yang sedang dibangun. “Dalamnya hampir 20 meter dari permukaan,” kata pejabat penyelamat kebakaran Kim Chang-seob dalam jumpa pers.
Tim penyelamat harus memompa air, menggali tanah, serta melewati peralatan konstruksi dan puing-puing sebelum akhirnya menemukan jasad korban. Pejabat kota menyatakan bahwa penyebab keruntuhan masih dalam penyelidikan. Rekaman kamera dasbor menunjukkan mobil terguncang hebat saat roda belakangnya nyaris melewati lubang, diikuti oleh sepeda motor dan pengendaranya yang terjatuh ke dalamnya.
Insiden ini bukan pertama kalinya terjadi. Pada Agustus tahun lalu, seorang turis India di Malaysia juga tertelan sinkhole yang tiba-tiba terbuka di Jalan Masjid India.
Lantas, Apa Itu Sinkhole?
Sinkhole adalah lubang besar yang terbentuk akibat runtuhnya permukaan tanah. Dikutip dari laman resmi Commonwealth of Pennsylvania, fenomena ini berkaitan erat dengan air, yang dapat melarutkan mineral dalam batuan dan menciptakan rongga di bawah tanah. Seiring waktu, tanah di atasnya bisa amblas dan membentuk sinkhole.
Sinkhole dapat muncul secara tiba-tiba dan dalam berbagai ukuran, dari hanya beberapa meter hingga puluhan meter dalamnya. Biasanya, fenomena ini terjadi di daerah dengan batuan dasar yang mudah larut oleh air, seperti batu gamping, dolomit, dan garam.
Beberapa faktor yang dapat memicu sinkhole antara lain:
• Penurunan tingkat air tanah akibat kekeringan atau pemompaan air yang berlebihan, seperti dari sumur atau tambang
• Gangguan pada tanah seperti penggalian, pengeboran, atau pembangunan infrastruktur
• Kebocoran pipa air atau limbah yang menyebabkan erosi tanah dan memperbesar rongga bawah tanah
• Aliran air terkonsentrasi dari drainase, sistem irigasi, atau curah hujan ekstrem yang mempercepat pelapukan tanah
• Beban berat di permukaan tanah, misalnya akibat konstruksi bangunan, jalan raya, atau alat berat yang menekan tanah di atas rongga yang sudah lemah.
Selain faktor alam dan aktivitas manusia, perubahan iklim juga dapat berkontribusi terhadap peningkatan kejadian sinkhole. Periode kekeringan panjang dapat menyebabkan tanah mengering dan retak, sementara hujan deras dalam waktu singkat dapat mempercepat runtuhnya permukaan tanah.
Sinkhole bisa sangat berbahaya jika terjadi di area perkotaan, karena dapat menyebabkan kerusakan infrastruktur, menelan kendaraan, bahkan mengancam nyawa manusia. Oleh karena itu, pemantauan kondisi tanah dan sistem drainase dinilai sangat penting untuk mencegah atau meminimalisir dampak yang ditimbulkan oleh fenomena ini.
Dewi Rina berkontribusi dalam tulisan ini.
Pilihan Editor: Jangan Dianggep Remeh, Ini Dampak Gula untuk Anak Seumur Hidup