Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bluetooth sebagai teknologi nirkabel yang telah mengubah cara menyambungkan perangkat elektronik. Sejak diperkenalkan tahun 1994, teknologi ini telah mengalami banyak perkembangan, dari sekadar pengganti kabel telekomunikasi hingga menjadi utama untuk berbagai aplikasi modern, termasuk perangkat audio, perangkat pintar, dan Internet of Things (IoT).
Perkembangan Bluetooth
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Permulaan Bluetooth
Dikutip dari Android Authority, Bluetooth pertama kali dikembangkan oleh Dr. Jaap Haartsen di perusahaan Ericsson pada 1994. Tujuan awalnya untuk menggantikan kabel telekomunikasi lawas seperti RS-232 dengan teknologi nirkabel yang menggunakan gelombang radio frekuensi ultra tinggi. Berbasis frekuensi radio UHF 2.4 hingga 2.485 Gigahertz atau GHz. Bluetooth didesain sebagai solusi jarak pendek dengan konsumsi daya rendah.
2. Bluetooth 1.0
Bluetooth pertama kali hadir pada 1999 dengan spesifikasi Bluetooth 1.0. Saat itu, teknologi ini digunakan untuk headset nirkabel dan mendapat penghargaan Best of Show Technology di acara Comdex.
Bluetooth 1.0 memiliki kecepatan data maksimum sebesar 721 kbps dengan jangkauan hingga 10 meter. Namun, versi ini masih memiliki beberapa kekurangan, termasuk masalah konektivitas dan anonim.
Bluetooth 1.0 telah membawa inovasi di berbagai perangkat seperti mouse atau tetikus nirkabel, kartu PC, dan ponsel Sony Ericsson T36 pada 2001, yang menjadi ponsel pertama yang mendukung Bluetooth.
3. Bluetooth 2.0 dan 3.0
Dikutip dari Szyunze, Bluetooth 2.0 dengan Enhanced Data Rate (EDR) meningkatkan kemampuan multitasking dan menjalankan beberapa perangkat Bluetooth secara bersamaan, sehingga memungkinkan perangkat Bluetooth mencapai kecepatan transmisi hingga 3 Mbps. Dengan EDR, Bluetooth, berkembang digunakan untuk kebutuhan yang lebih berat seperti audio nirkabel, meski kualitasnya belum memadai untuk audio beresolusi tinggi.
Pada 2009, Bluetooth 3.0, diperkenalkan dengan kemampuan transfer data berkecepatan tinggi hingga 23 Mbit/s. Versi ini menggabungkan koneksi Bluetooth dan Wi-Fi untuk meningkatkan kecepatan, dan mulai digunakan dalam perangkat-perangkat yang memerlukan koneksi cepat seperti transfer file.
4. Bluetooth 4.0 dan Revolusi Low Energy (LE)
Pada 2010, perkembangan signifikan dengan diperkenalkannya Bluetooth 4.0, yang membawa fitur Low Energy (LE). Bluetooth LE dirancang untuk perangkat yang memerlukan daya sangat rendah seperti wearable dan sensor kesehatan, sehingga memungkinkan perangkat ini untuk bertahan lebih lama tanpa sering mengisi ulang baterai.
Bluetooth LE menjadi andalan dalam perkembangan perangkat IoT (Internet of Things), dan mendorong munculnya appcessories atau perangkat tambahan yang terhubung dengan ponsel, seperti fitness tracker. Fitur ini memperluas aplikasi Bluetooth dari hanya koneksi antarperangkat menjadi koneksi antarperangkat-perangkat pintar di sekitarnya.
5. Bluetooth 5.0 dan Mesh Networking
Pada 2017, Bluetooth 5.0, dirilis dengan peningkatan jangkauan dan kecepatan, juga menghadirkan fitur mesh networking. Mesh networking memungkinkan perangkat Bluetooth untuk berkomunikasi secara terdistribusi dalam satu jaringan besar.
Teknologi ini membawa kemajuan aplikasi rumah pintar dan industri, seperti pencahayaan pintar, pemeliharaan prediktif, dan pelacakan aset. Dengan mesh networking, banyak perangkat dapat saling terhubung tanpa perlu melalui pusat, yang meningkatkan efisiensi dalam jaringan kompleks.
Bluetooth 5.1 pada 2019 menambahkan fitur baru, yaitu Direction Finding, yang memungkinkan perangkat mendeteksi arah perangkat lain. Teknologi ini mendukung penggunaan Bluetooth dalam sistem pelacakan dalam ruangan dan pelacakan posisi yang presisi, sehingga memudahkan pencarian aset atau staf di fasilitas seperti rumah sakit atau gudang.
6. Bluetooth 5.2 dan LE Audio
Penggunaan Bluetooth dalam perangkat audio makin luas dengan hadirnya LE Audio pada Bluetooth 5.2 di 2020. Teknologi ini menghadirkan codec LC3 yang memperbaiki kualitas audio sekaligus mengurangi konsumsi daya.
LE Audio juga memungkinkan fitur-fitur baru seperti audio sharing, yang memungkinkan satu perangkat mengirim audio ke banyak pengguna secara bersamaan. Teknologi ini menjadi fondasi bagi perangkat audio nirkabel masa depan, termasuk hearing aids dan perangkat audio broadcast.
7. Bluetooth 5.4
Bluetooth 5.4, versi terbaru Bluetooth, memperkenalkan fitur baru yang memungkinkan komunikasi dua arah dengan ribuan perangkat rendah daya dalam jaringan bintang (star topology). Topologi ini sangat cocok untuk aplikasi seperti label harga elektronik yang membutuhkan daya rendah dan dapat dikontrol dari jarak jauh. Bluetooth 5.4 membuka peluang lebih luas dalam aplikasi IoT dan memperkokoh peran Bluetooth dalam gaya hidup terhubung (connected lifestyle).