Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Menyemprot dengan surya

Pusat penelitian perkebunan (rispa) di medan bekerja sama dengan pt gula tani nirmala, jakarta, membuat alat penyemprot herbisida tanpa dipompa. memakai sel surya yang dirangkai,dijadikan payung.

19 Oktober 1991 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SECARA fisik, tugas menyemprot hama atau rumput liar di kebun-kebun memang berat. Para buruh harus memanggul tabung 5-6 kg, berisi larutan kimia seberat 15-20 kg. Mereka harus pula mengayunkan batang pompa agar cairan dalam tabung menyembur. Belum lagi, tugas ini sering harus di bawah sengatan matahari. Kini, tugas semacam itu bisa dijalankan secara lebih ringan. Pusat Penelitian Perkebunan (Rispa) di Medan, bekerja sama dengan PT Gula Tani Nirmala, Jakarta, menawarkan alat semprot baru lebih unggul: bisa menyemburkan cairan tanpa dipompa. Sebagai sumber tenaga, dia memakai sel surya, yang mengubah sinar matahari menjadi tenaga listrik. Alat semprot buatan Medan itu dinamai Solar Powered Herbicide Applicator (SHA), direkomendasikan untuk menyemprotkan obat anti-rumput liar (herbisida). Sel surya yang digunakan 40 buah, ukurannya 5 x l0 cm, dan semuanya dirangkai lalu dijadikan payung untuk melindungi kepala pekerja dari sinar matahari. Tanki alat penyemprot baru itu dirancang lebih ramping, cukup dari bahan plastik. Asa slang karet yang menghubungkan tanki ke batang penyemprot. Pangkal batang itu agak besar, dan disebut atomizer. Di dalamnya ada motor kecil, 10 watt, yang sanggup bergerak dengan 1.600 rpm (putaran per menit). Arus listrik dari sel surya itu dialirkan ke dua buah batere, yang dipasang di dalam atomizer. Dari batere berukuran 6 volt itu, arus listrik menyalakan motor. Alhasil, muncul tenaga yang mendorong cairan herbisida bergerak ke nozzle, lalu menyembur ke luar. Jangkauannya dua meter. Tenaga dorongan dari motor, dan bentuk nozzle yang konon spesial, membuat butir-butir cairan herbisida itu tiba utuh sampai tujuan. Pengkabutan, yang sering membuat cairan obat itu menguap tanpa juntrungan, bisa dicegah. Maka pemakaian herbisidanya bisa dihemat sampai 20-30%. Berat alat semprot itu cuma 9 kg, jika tangki penuh. Penyemprot SHA ini harganya lebih mahal, Rp 450 ribu sebuah, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan harga jenis konvensional yang Rp 60-150 ribu. Baterenya pun harus diganti setiap dua tahun, dan sel suryanya mesti diafkir setelah delapan tahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus