Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
HARGA sebuah mikroskop laboratorium saat ini paling tidak Rp 100 juta. Jauh dari murah. Sebentar lagi, setiap rumah sakit, sekolah, bahkan orang biasa bisa memiliki mikroskop dengan kualitas yang sama tapi dengan harga yang berkali-kali lebih murah.
Ini berkat kerja Changhuei Yang, profesor pada California Institute of Technology. Yang, dengan memanfaatkan teknologi nano, membuat mikroskop tanpa lensa. Kita tahu lensalah yang membuat mikroskop jadi begitu mahal.
Ide gila ini hasil pengamatannya atas ”eye floaters”—gumpalan mikroskopis berwarna abu-abu di mata. Ternyata ”kotoran” di vitreous humor—cairan bening yang mengisi ruang kosong antara lensa mata dan retina—itu bisa memiliki bayangan pada retina.
Nah, mikroskop Yang—namanya Optofluidic Microscopy atau OFM—meniru proses penciptaan bayangan ”eye floaters”. Bahannya: penampung fluida berukuran nano, sensor optik, dan sebuah chip semikonduktor. Ini bahan murah. Jika diproduksi secara massal, harga kombinasi dari peralatan nano dan chip ini tidak akan lebih dari US$ 10 atau sekitar Rp 100 ribu.
Belum pasti kapan alat ini akan mulai dijual. Namun, tahun lalu, sebuah perusahaan bioteknologi telah mendapat hak dari CalTech untuk memproduksi OFM. Sayang, nama perusahaannya belum diungkap. ”Mereka sangat tertutup,” kata Yang. ”Saya dipaksa menandatangani kesepakatan untuk tidak membuka identitas mereka.”
Setelah Lensa Hilang
MIKROSKOP biasa digunakan dengan cara meletakkan obyek yang hendak diteliti di bawah lensa. Lalu gambar yang telah diperbesar diproyeksikan pada sebuah sensor. Tapi, pada OFM, obyek ditempatkan di dekat sensor sehingga membentuk bayangan tanpa penggunaan lensa.
Sel-sel dibariskan seperti semut, melintas satu per satu dalam saluran fluida seukuran seperempat lebar rambut. Sebuah chip sensor kamera digital menangkap gambar sel-sel tersebut saat mereka melewati jejeran lubang berukuran nano.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo