Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Mikroskop <font color=#CC3300>Rp 100 Ribu</font>

16 Februari 2009 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

HARGA sebuah mi­kroskop laboratori­um saat ini paling tidak Rp 100 juta. Jauh dari murah. Sebentar lagi, setiap rumah sa­kit, sekolah, bahkan orang biasa bisa memiliki mikroskop dengan kualitas yang sa­ma tapi dengan­ harga yang ber­kali-kali lebih murah.

Ini berkat ker­ja­ Changhuei Yang, profesor pada California­ Institute of Technology. Yang, dengan memanfaatkan tek­nologi nano, membuat mikroskop tanpa lensa. Kita tahu lensalah yang membuat mikroskop jadi begitu mahal.

Ide gila ini hasil peng­amatannya atas ”eye floaters”—gumpalan mikrosko­pis berwarna abu-abu di mata. Ternyata ”kotoran” di vitreous humor—cairan bening yang mengisi ruang kosong antara lensa mata dan retina—itu bisa me­miliki bayang­an pada retina.

Nah, mikroskop Yang—namanya Optofluidic Microscopy atau OFM—meniru proses penciptaan bayangan ”eye floaters”. Bahannya: penampung fluida berukur­an nano, sensor optik, dan sebuah chip semikonduktor. Ini ­bahan murah. Jika diproduksi secara massal, harga kombinasi dari peralatan nano dan chip ini tidak akan lebih dari US$ 10 atau sekitar Rp 100 ribu.

Belum pasti kapan alat ini akan mulai dijual. Namun, tahun lalu, sebuah perusahaan bioteknologi telah mendapat hak dari CalTech untuk memproduksi OFM. Sayang, nama perusahaannya belum diungkap. ”Me­reka sangat tertutup,” kata Yang. ”Saya dipaksa menandatangani kesepakatan untuk tidak membuka identitas mereka.”

Setelah Lensa Hilang

MIKROSKOP biasa digunakan dengan cara meletakkan obyek yang hendak diteliti di bawah lensa. Lalu gambar yang telah diperbesar diproyeksikan pada sebuah sensor. Tapi, pada OFM, obyek ditempatkan di dekat sensor sehingga membentuk bayang­an tanpa penggunaan lensa.

Sel-sel dibariskan seperti semut, melintas satu per satu dalam saluran fluida seukuran seperempat lebar rambut. Sebuah chip sensor kamera digital menangkap gambar sel-sel tersebut saat mereka melewati jejeran lubang berukuran nano.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus