Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sastrawan Israel, Amos Oz, pernah menyebut konflik Israel dan Palestina sebagai tragedi dalam arti yang sesungguhnya, karena yang terjadi adalah benturan dua klaim yang sama-sama tidak mau mengalah. Untuk mengakhiri tragedi semacam ini, kata Oz, hanya dikenal dua cara: penyelesaian model Shakespeare atau Chekov. Pada model Shakespeare, konflik berakhir ketika semua pihak yang terlibat saling menghabisi, sehingga pada akhir cerita semua mati terbunuh. Ingat babak akhir lakon Hamlet? Duel antara Hamlet dan Laertes tidak hanya berujung pada kematian keduanya, tapi juga menyeret ibunda Hamlet, Gertrude, dan Raja Claudius ke liang lahad. Sebaliknya, pada model Chekov, konflik diselesaikan melalui resolusi yang sama sekali tidak memuaskan siapa pun, mengecewakan, bahkan mungkin menyisakan sakit hati, tapi semua yang terlibat tetap hidup.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo