Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Angka

Doktor Salah Alamat

16 Februari 2009 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Anda, pantaskah Presiden Yudhoyono mendapat gelar kehormatan dari ITB di bidang teknologi informasi?
Yes
30,82%524
Tidak
63,82%1.085
Tidak Tahu
5,35%91
Total100%1.700

INSTITUT Teknologi Bandung be­rencana memberikan gelar doctor honoris causa bidang teknologi informasi kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Anugerah ini diputuskan melalui voting dalam Sidang Majelis Guru Besar ITB, 16 Januari lalu, yang dihadiri 30 dari 51 anggota senat.

Karena banyak protes, rencana penganugerahan gelar itu pada Dies Natalis ke-50 ITB, 2 Februari lalu, gagal. Tapi ini bukan berarti gelar tak jadi diberikan. ”Presiden ingin waktu peng­anu­gerahan ditetapkan setelah pemilu selesai,” kata Rektor ITB Prof Dr Djoko Santoso, setelah menemui Yudhoyono, Jumat dua pekan lalu.

Ditanyai soal ini, sebagian besar res­ponden Tempo Interaktif pada jajak pendapat 4-11 Februari lalu berpendapat Presiden Yudhoyono tidak pantas mendapat gelar kehormatan untuk bidang yang tidak dia kuasai itu.

Komentar

Kalau memberi gelar, perhatikan apakah orang itu menguasai bidang itu atau tidak.

(Fanvika, Palembang)

Sungguh aneh. ITB kasih Dr HC menjelang pemilu. SBY-nya menolak, sebagian alumnusnya menolak, tapi ITB bersikeras.

(Asep Rahmat, Bandung)

Memang cuma segitulah nilai titel ITB. Diobral aja gak laku. SBY gak mau terima.

(Juminten, Yogyakarta)


Indikator Pekan Ini
WAKIL Ketua Umum Partai Demokrat Achmad Mubarok mengatakan Partai Demokrat belum memutuskan pendam­ping Susilo Bambang Yudhoyono sebagai calon wakil presiden dalam pemilu mendatang. Alasan dia, perolehan suara partai-partai belum jelas. ”Kalau nanti Golkar mendapat suara 2,5 persen dan Partai Keadilan Sejahtera 20 persen, Demokrat tentu akan berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera,” katanya.

Mendengar ini, Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla, yang tengah melawat ke Belanda, merasa diremehkan. Dari Den Haag, Kalla menegaskan Golkar pun belum menentukan calon presiden yang akan diusung.

Menurut Anda, apakah gara-gara pernyataan Achmad, Golkar tak lagi mau mendukung Yudhoyono sebagai calon presiden pada pemilu mendatang? Kami tunggu jawaban dan komentar Anda di www.tempointeraktif.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum