Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Modifikasi cuaca Jakarta dan sekitarnya kembali dilakukan pada hari ini, Senin 3 Februari 2025. Anggota Tim Kerja Operasi Lapangan dari Direktorat Operasional Modifikasi Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Rini Mariana Sibarani mengatakan, operasi hari ini fokus di wilayah barat dan barat laut Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kelembapan relatif di barat-utara Jakarta masih cukup basah yang berpotensi menjadi bahan baku pembentukan awan,” katanya menunjuk ketinggian-ketinggian tertentu seperti yang dituturkannya dalam keterangan tertulis, Senin, 3 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rini mengatakan modifikasi cuaca dilakukan dengan cara menyemai garam berukuran 30 sampai 40 mikron dari atas pesawat, sehingga diharapkan kondensasi terjadi lebih cepat dan hujan turun lebih awal (dikenal sebagai teknik hujan buatan). Operasi di wilayah barat dan barat laut itu, dia menyebutkan, bertujuan untuk memutus suplai massa udara basah yang akan masuk ke Jakarta.
Dari periode operasi 1-6 Februari, total penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusuma telah dilakukan sebanyak dua kali termasuk hari ini. Total garam yang telah disemai seberat 1.600 kilogram.
Anggota Tim Kerja Prediksi dan Peringatan Dini Fenomena Cuaca Khusus BMKG Dina Ike Ayu Mardiningtyas mengatakan, curah hujan tinggi terpantau di langit Serang dan sekitarnya. Pertumbuhan awan juga tinggi dengan pergerakan angin dominan dari barat ke barat laut.
Dina menerangkan, hujan yang berpotensi turun di Jakarta dan sekitarnya dikarenakan pengaruh siklon tropis di selatan Jawa dan Bali. Wilayah lain di Jawa dan Bali pun, menurut dia, berpotensi turun hujan juga karena pengaruh yang sama.
Termasuk pada malam hingga dinihari, Dina menambahkan, ada kemungkinan masih ada potensi pertumbuhan awan hujan. “Berdasarkan data dari citra radar 24 jam yang lalu, menunjukkan intensitas hujan ringan hingga sedang Jakarta bagian Selatan, dengan awan konvektif yang mulai berkembang di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi),” ucap Dina.
Operasi modifikasi cuaca rencananya akan dilanjutkan esok pagi. Tindakan modifikasi cuaca ini merupakan upaya pencegahan bencana seperti banjir dan longsor akibat hujan deras maupun ekstrem.
Operasi dilakukan atas kerja sama BMKG, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jakarta, Pemerintah Provinsi Jakarta, TNI Angkatan Udara, dan PT Rekayasa Atmosphere Indonesia. Agenda dilaksanakan sejak tanggal 1 hingga 6 Februari 2025.
Sebelumnya, modifikasi cuaca di Jakarta telah dilakukan sejak awal Desember 2024. Kemudian langkah ini dipertimbangkan untuk dilakukan kembali setelah banjir melanda Jakarta pada akhir Januari 2025.