Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

NOAA Peringatkan Dampak Badai Matahari yang Menghantam Bumi

Badai matahari berpotensi berdampak signifikan pada infrastruktur penting, seperti komunikasi, jaringan listrik, dan layanan GPS.

12 Oktober 2024 | 12.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Badai matahari dikabarkan akan menghantam bumi pada akhir tahun 2023? Kenali apa itu badai matahari di artikel ini. Foto: Canva

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional Amerika Serikat (NOAA) mengeluarkan peringatan terkait dampak badai matahari yang tiba di Bumi pada Kamis, 10 Oktober 2024. Lontaran massa korona (CME) dari matahari yang menghantam Bumi dengan kecepatan hampir 1,5 juta mil per jam memicu badai geomagnetik dengan tingkat G4 (parah).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Pusat Prediksi Cuaca Antariksa (SWPC), tingkat badai G4 masih mungkin terjadi, dan ada kemungkinan kecil untuk mencapai tingkat G5 (ekstrem) berdasarkan pengamatan awal dari kekuatan CME. Badai ini berpotensi berdampak signifikan pada infrastruktur penting, seperti komunikasi, jaringan listrik, dan layanan GPS.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sistem satelit di orbit rendah serta komunikasi frekuensi tinggi kemungkinan besar akan terganggu. Jaringan listrik, terutama yang sudah melemah akibat Badai Helene dan Milton, juga terancam terkena dampak tambahan. Selain itu, sistem navigasi atau GPS, terutama yang digunakan dalam operasi bantuan bencana, turut berisiko mengalami gangguan.

Lebih lanjut, badai matahari ini bisa mempengaruhi kehidupan sehari-hari dengan cara yang mungkin tidak langsung terlihat. Badai sebesar ini berpotensi mengganggu sinyal radio, jaringan listrik, dan satelit. Meski begitu, perusahaan listrik, operator satelit, dan maskapai penerbangan biasanya telah siap dengan langkah-langkah pencegahan untuk mengurangi dampaknya. 

Meskipun kebanyakan orang tidak akan merasakan dampak langsung, ada kemungkinan keterlambatan komunikasi atau gangguan GPS. Para ilmuwan di SWPC disebut akan terus memantau situasi dengan cermat, yakni melacak badai matahari menggunakan satelit yang berada sekitar satu juta mil dari Bumi. Namun, dampak pastinya baru akan diketahui saat badai mencapai satelit tersebut.

Badai ini diperkirakan akan berlangsung hingga Sabtu, 12 Oktober 2024, sebagaimana dilaporkan Earth.com. SWPC telah memperbarui informasi kepada Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA) dan lembaga negara bagian terkait untuk mempersiapkan dampak yang mungkin terjadi.

Badai matahari ini merupakan fenomena yang jarang terjadi, dengan potensi aurora yang dapat terlihat jauh lebih selatan dari lokasi biasanya. Dengan kecepatan partikel yang sangat tinggi, fenomena ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh aktivitas matahari terhadap Bumi kita.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus