Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Pembersih Udara Anti-Covid-19

Tanpa menggunakan filtrasi, air disinfektan disemprotkan dari dalam mesin.

31 Agustus 2020 | 00.00 WIB

Teknologi yang diberi nama airborne nano-trapping technology for anti-Covid treatment (Attact) ini diharapkan dapat mencegah penyebaran bakteri maupun virus
Perbesar
Teknologi yang diberi nama airborne nano-trapping technology for anti-Covid treatment (Attact) ini diharapkan dapat mencegah penyebaran bakteri maupun virus

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan virus severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) penyebab Covid-19 dapat bertahan di udara pada kondisi ruangan tertutup dan dipadati banyak orang. Kondisi ini bisa menjadi jalan penularan virus corona melalui udara atau airborne.

Fakta itulah yang membuat Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mencari solusi untuk mencegah penyebaran virus lewat udara dengan membuat mesin pembersih udara. Teknologi yang diberi nama airborne nano-trapping technology for anti-Covid treatment (Attact) ini diharapkan dapat mencegah penyebaran bakteri ataupun virus

Kepala Pusat Penelitian Metalurgi dan Material LIPI, Nurul Taufiq Rochman, mengatakan Attact merupakan produk inovasi teknologi yang menggunakan metoda nano-trapping untuk menangkap virus. Selain itu, alat ini menggunakan metoda ultraviolet germicidal irradiation (UVGI) untuk menonaktifkan virus.

"Kami membuat ini sebenarnya memang tujuannya untuk membantu mengurangi penyebaran virus corona di udara dengan teknologi Attack," kata Nurul, akhir pekan lalu.

Nano-trapping adalah metode untuk menangkap partikel atau organisme berukuran nano di udara memakai membran air. Adapun UVGI merupakan metode disinfeksi menggunakan sinar ultraviolet untuk menonaktifkan virus dengan cara memotong rantai genetiknya.

Karena itu, Nurul melanjutkan, teknologi ini dirancang untuk pemurnian udara dari virus corona dalam ruangan dan mencegah penyebaran ke luar ruangan.

"Jadi, teknologi ini menangkap partikel di udara yang mungkin mengandung bakteri atau virus. Partikel itu disedot dan masuk ke dalam mesin. Lalu, di dalam mesin, disemprot dengan disinfektan dan kita keluarkan lagi udara sudah bersih," ujarnya.

Nurul mengatakan teknologi ini aman digunakan secara terus-menerus, karena tak menggunakan disinfektan kimia dan bahan berbahaya lain. "Air disinfektan itu kan memang ampuh saat ini untuk menonaktifkan virus dan bakteri. Jadi, kami gunakan, tapi dengan bahan yang aman,” katanya.

Ide pembuatan mesin ini berawal dari beredarnya informasi bahwa virus corona dapat menyebar melalui udara. Selain itu, ada informasi yang menyatakan proses penyebaran virus tetap dapat terjadi saat orang berbicara meski telah menggunakan masker, karena virus dapat menembus masker.

"Saya juga mendapat informasi hasil penelitian di Jepang yang mensimulasikan partikel-partikel keluar dari mulut meski telah menggunakan masker," kata dia.

Hal itu menjadi perhatian LIPI untuk membuat inovasi guna membantu mengurangi konsentrasi virus atau mikroba yang ada di udara. "Teknik yang selama ini ada, kan, disinfektan disemprotkan ke udara. Teknik itu mungkin bisa saja, tapi akan menjadi berbahaya bila terhirup atau terkena kulit manusia,” ujarnya.

LIPI pun membuat mesin dengan teknologi yang dinilai aman untuk menyemprotkan air disinfektan ke udara melalui teknologi Attact. "Jadi, kami menyemprotkan disinfektan di dalam mesin ini sebagai satu-satunya metode paling aman," ujarnya.

Menurut Nurul, selama ini langkah membersihkan partikel di udara dilakukan dengan mesin filtrasi yang menggunakan sinar ultraviolet. Namun, jika filter tidak dibersihkan atau diganti, bakteri atau virus akan bisa tumbuh dan berkembang, sehingga malah dapat lebih berbahaya.

"Jadi, kami tidak menggunakan filter,” kata Nurul. “Pemakaian filter kita ganti dengan menyemprotkan air disinfektan. Air ini bisa diisi kembali, jadi lebih mudah dan murah.” Menurut Nurul, uji teknologi ini terhadap bakteri telah menunjukkan hasil yang sangat efektif. "Untuk uji terhadap virus, kami masih menunggu hasilnya.”

AFRILIA SURYANIS


Kelebihan
- Berpotensi mengeliminasi virus dan bakteri, termasuk virus corona.
- Efektif dan bisa digunakan dalam ruang tertutup dan ruang ber-AC, serta tidak menyebarkan virus ke luar ruangan.
- Aman, tidak menggunakan bahan kimia berbahaya bagi manusia.
- Bisa digunakan dalam ruangan berpenghuni secara terus-menerus.
- Praktis, mudah dioperasikan, dan mudah perawatan.
- Hemat energi (240 watt).


Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

 

 

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus