Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Peneliti BRIN Temukan Dua Spesies Baru Kumbang Kura-Kura

Tim peneliti BRIN menemukan dua spesies baru kumbang kura-kura dari genus Thlaspidula di Sulawesi.

4 Maret 2025 | 12.19 WIB

Jenis baru kumbang moncong Trigonopterus corona dari Sulawesi. Foto : Humas BRIN CSC Cibinong
Perbesar
Jenis baru kumbang moncong Trigonopterus corona dari Sulawesi. Foto : Humas BRIN CSC Cibinong

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Tim peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berhasil menemukan dua spesies baru kumbang kura-kura dari genus Thlaspidula di Sulawesi, Indonesia. Spesies yang diberi nama Thlaspidula gandangdewata dan Thlaspidula sarinoi ini menambah keanekaragaman hayati serangga di wilayah tersebut serta memberikan wawasan baru dalam studi taksonomi kumbang kura-kura (Chrysomelidae: Cassidinae).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Koleksi spesimen dilakukan oleh Tim Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN dari dua lokasi berbeda, yaitu Gunung Gandangdewata dan Gunung Torompupu di Sulawesi. Penelitian ini mencakup deskripsi morfologi secara mendetail serta kunci identifikasi terbaru untuk semua anggota genus Thlaspidula.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Anang Setyo Budi, Peneliti Ahli Pertama Pusar Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN, kedua spesies baru ini memiliki ciri khas yang membedakannya dari spesies Thlaspidula lainnya. Thlaspidula gandangdewata, T. sarinoi, dan T. boisduvali tergabung dalam grup spesies dari genus Thlaspidula yang memiliki bintik hitam lebar di bagian posterolateral pelebaran batas elytra saja. Namun ketiganya memiliki pola bintik hitam di elytra dan pronotum yang berbeda.

"Selain itu, perbedaan terletak pada bentuk morfologi cakar, mandibel, pronotum, dan tonjolan elytra. Karakter lain yang juga dapat membantu membedakan spesies tersebut adalah panjang dan warna segmen pada antena," kata Anang melalui keterangan tertulis, Selasa, 4 Maret 2025.

Kumbang dari genus Thlaspidula memiliki karakter umum seperti kumbang kura-kura lain yaitu elytra dan pronotum yang melebar (explanate) dan sering kali membentuk perisai yang menutupi kepala dan kaki. Namun, kata Anang, Thlaspidula memiliki bentuk labrum, proporsi tubuh, segmen antena, baris titik pada elytra, dan tekstur elytra yang khas. "Hingga saat ini, baru delapan spesies yang tercatat dalam genus ini, tersebar dari Semenanjung Malaya hingga Papua," ucapnya.

Menurut Anang,  spesimen yang diteliti dalam studi ini disimpan di Museum Zoologicum Bogoriense (MZB), Indonesia. Material dikoleksi menggunakan jaring sapu dari Gunung Gandangdewata dan Gunung Torompupu di Sulawesi.

Penemuan ini menjadi langkah penting dalam dokumentasi keanekaragaman hayati Indonesia, terutama di kawasan pegunungan Sulawesi yang merupakan salah satu pusat endemisme fauna. Studi lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami ekologi, distribusi, serta upaya konservasi spesies baru ini.

"Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal Zootaxa pada edisi bulan Januari 2025 dan dapat menjadi referensi bagi para taksonomis serta konservasionis dalam memahami dan melindungi keanekaragaman hayati Indonesia," kata Anang.

Irsyan Hasyim

Menulis isu olahraga, lingkungan, perkotaan, dan hukum. Kini pengurus di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, organisasi jurnalis Indonesia yang fokus memperjuangkan kebebasan pers.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus