Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
APEL Jawa Timur sulit bersaing dengan apel impor yang terus membanjiri pasar dalam negeri. Sebabnya antara lain periode jualnya sangat pendek, hanya dalam beberapa hari sudah membusuk. Jauh berbeda dengan apel asal Cina dan Amerika Serikat, yang mampu bertahan sampai tiga bulan.
Rhezaldian Eka Darmawan dan Surya Diki Andrianto berhasil memecahkan problem para petani apel Jawa Timur ini. Kedua mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, ini menemukan pengawet berbahan dasar ampas tebu yang murah, aman, dan dapat menjaga buah tetap segar hingga 75 hari. Mereka menyebutnya bagasse edible coating. "Kami meneliti ampas tebu karena jumlahnya melimpah dan selama ini tidak dimanfaatkan," kata Rhezaldian, Senin pekan lalu.
Penelitian berlangsung tiga bulan sejak Januari lalu. Rhezaldian dan Surya tak mengalami kesulitan berarti dalam riset lantaran pernah meneliti hal serupa. Sebelumnya, mereka membuat pengawet buah dari susu, tapi ongkos produksinya lebih mahal.
Mereka sudah menguji coba pengawet dari ampas tebu pada buah apel di Malang. Hasilnya, apel dengan kulit yang masih utuh dapat bertahan 75 hari. Sedangkan apel yang sudah dikupas bisa disimpan hingga lima hari.
"Pengawet ini aman karena terbuat dari bahan food grade. Buah apel langsung bisa dimakan tanpa perlu dicuci," ujar Rhezaldian. Menurut dia, pengawet ini cocok pula dipakai untuk mengawetkan sayuran dan daging. Ia menjamin pelapis makanan asal ampas tebu ini aman bagi tubuh, tidak seperti pengawet berbahan lilin. Selain itu, kata dia, rasa dan kandungan gizi dalam buah tak akan berubah.
Karya Rhezaldian dan Surya ini berhasil meraih trofi juara kedua dari The 7th International Engineering Invention & Innovation Exhibition 2016Â yang diselenggarakan University Malaysia Perlis di Malaysia pada 8-10 April lalu. Mereka berharap bagasse edible coating segera dapat diproduksi secara massal.
Cara pembuatan:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo