Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Teknologi & Inovasi

Permintaan Kendaraan Listrik Belum Meningkat Signifikan, Dosen Unair Sebut Kendala Masyarakat

Masyarakat Indonesia belum sepenuhnya siap untuk beralih ke teknologi baru, khususnya terkait kendaraan listrik.

13 Februari 2024 | 10.42 WIB

Pekerja tengah menyelesaikan perakitan konversi motor berbahan bakar bensin menjadi motor listrik di Bengkel Kerja Negara di Jakarta, Jumat 5 Januari 2024. Kendaraan yang sudah di konversi dapat menempuh jarak 60 km dengan kecepatan hingga 80 km/jam tersebut hanya memakan waktu 2 jam untuk pengkonversiannya dengan biaya sebesar Rp 14 juta. Tempo/Tony Hartawan
Perbesar
Pekerja tengah menyelesaikan perakitan konversi motor berbahan bakar bensin menjadi motor listrik di Bengkel Kerja Negara di Jakarta, Jumat 5 Januari 2024. Kendaraan yang sudah di konversi dapat menempuh jarak 60 km dengan kecepatan hingga 80 km/jam tersebut hanya memakan waktu 2 jam untuk pengkonversiannya dengan biaya sebesar Rp 14 juta. Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (Unair), Herianingrum, menekankan bahwa sektor ekonomi, khususnya dalam penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan industri, menjadi fokus utama dalam pertumbuhan kendaraan listrik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Meskipun data menunjukkan bahwa permintaan dan output kendaraan listrik, terutama mobil, belum mengalami peningkatan yang signifikan, tren pertumbuhan masih terlihat pada sepeda motor listrik. Namun, tantangan yang dihadapi adalah masyarakat Indonesia yang belum sepenuhnya siap untuk beralih ke teknologi baru, khususnya terkait kendaraan bertenaga listrik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Potensi besar terbuka dengan adanya peralihan dari kendaraan berbahan bakar minyak ke listrik, yang dapat berdampak positif terhadap perekonomian secara umum. Pembangunan berkelanjutan dan stabilitas lingkungan menjadi tujuan yang ditekankan, tetapi realitanya masyarakat Indonesia cenderung belum siap untuk beralih ke teknologi baru, terutama terkait kendaraan bertenaga listrik,” tutur Herianingrum melalui keterangan tertulis, Selasa, 13 Februari 2024.

Peluang Produksi Baterai dan Pengembangan Industri Otomotif

Ia juga menyoroti bahwa Indonesia sebagai produsen nikel terbesar di dunia memiliki peluang besar untuk produksi baterai yang lebih besar, yang menjadi komponen kunci dalam kendaraan listrik. Hal ini memberikan peluang untuk pengembangan industri otomotif dan peningkatan lapangan kerja di sektor tersebut. Menurut dia, fokus pada pengembangan industri otomotif dan peningkatan lapangan kerja menjadi hal yang diperhatikan.

“Namun, ada tantangan yang perlu dihadapi. Infrastruktur pengisian yang belum memadai, subsidi yang diperlukan untuk mendorong adopsi kendaraan listrik, serta regulasi yang mendukung transisi ini, semuanya memerlukan perhatian serius dalam pengembangan kendaraan listrik secara bertahap untuk masyarakat Indonesia,” katanya. 

Strategi Pengembangan Kendaraan Listrik di Indonesia

Dalam menghadapi tantangan ini, perlu adanya perhatian serius dalam pengembangan kendaraan listrik secara bertahap untuk masyarakat Indonesia. Herianingrum mengatakan, dengan mengatasi masalah infrastruktur, memberikan insentif yang tepat, dan menciptakan regulasi yang mendukung, Indonesia dapat memanfaatkan potensi kendaraan listrik untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan serta mengurangi dampak lingkungan negatif dari transportasi konvensional.

“Sementara itu masih ada rintangan yang harus diatasi, kendaraan listrik memiliki potensi besar untuk mengubah lanskap ekonomi Indonesia menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan,” katanya.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Irsyan Hasyim

Menulis isu olahraga, lingkungan, perkotaan, dan hukum. Kini pengurus di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, organisasi jurnalis Indonesia yang fokus memperjuangkan kebebasan pers.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus