Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam upaya untuk memperkuat industri kendaraan listrik dan menjadikan produksi baterai lebih berkelanjutan, Departemen Energi Amerika Serikat (AS) mengumumkan rencana alokasi dana lebih dari USD 3 miliar pada dua proyek besar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Proyek-proyek yang melibatkan 14 negara bagian ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi baterai kendaraan listrik, tetapi juga untuk memastikan bahwa baterai-baterai tersebut dapat didaur ulang secara efisien, sehingga mengurangi dampak lingkungan yang dihasilkan oleh industri otomotif.
Dana tersebut akan digunakan untuk pemrosesan mineral penting, pembubatan baterai dan komponennya, serta daur ulang baterai. Proyek diperkirakan akan menciptakan 12.000 pekerjaan, 8.000 di antaranya berada dalam sektor konstruksi ini menjadi dorongan pada masa pemerintahan presiden Joe Biden, guna meningkatkan produksi untuk mendukung target iklimnya, seperti pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 50-52% dari level 2005 pada tahun 2030 dan mencapai netralitas karbon (net zero emissions) pada tahun 2050.
Baterai semakin menjadi komoditas yang sangat dibutuhkan kendaraan listrik dan menyimpan energi terbarukan dari proyek tenaga surya dan angin. Fasilitas baterai baru yang menjamur di penjuru AS, sebagian berkat dukungan federal dalam bentuk hibah, pinjaman, dan insentif pajak.
Pendanaan ini berasal dari Bipartisan Infrastructure Law yang disahkan pada tahun 2021. Sebanyak 25 proyek yang diumumkan telah dipilih untuk menerima penghargaan, tetapi masih harus melalui proses negosiasi dengan departemen energi dan menyelesaikan tinjauan lingkungan untuk mendapatkan dana. Dua proyek yang dipilih untuk menerima dana terbesar bertujuan memproduksi litium dari air asin, dengan masing-masing diproyeksikan menerima hingga $225 juta.
Proyek pertama, yang melibatkan kerja sama antara Standard Lithium dan Equinor di Lewisville, Arkansas, diperkirakan akan memproduksi hingga 45.000 ton metrik litium karbonat berkualitas baterai per tahun selama dua dekade. Produksi iini akan dibagi dalam dua fase, masing-masing dengan target 22.500 ton per tahunnya.
Berlokasi di lahan seluas 118 hektar, proyek ini diperkirakan akan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi wilayah tersebut, termasuk menciptakan 300 pekerjaan konstruksi dan 100 pekerjaan permanen. Selain itu, proyek ini juga akan mendukung pengembangan infrastruktur lokal, kesehatan, pendidikan, dan pelatihan tenaga kerja.
Proyek kedua, Project Liberty Owl, yang dipimpin oleh TerraVolta Resources di wilayah Texarkana, diperkirakan memiliki kapasitas untuk memproduksi 25.000 ton metrik setara litium karbonat setiap tahun setelah beroperasi. Menurut deskripsi proyek DOE, jumlah litium tersebut cukup untuk sekitar 500.000 kendaraan listrik.
Proyek ini diperkirakan akan memulai konstruksi pada 2028 dan mulai beroperasi pada 2029. Selain itu, proyek ini akan menciptakan lebih dari 125 pekerjaan permanen di daerah Texarkana dan memberikan kontribusi besar terhadap rantai pasokan baterai kendaraan listrik di AS, sekaligus mengurangi ketergantungan pada sumber litium asing. DOE memilih proyek ini sebagai bagian dari inisiatif yang lebih besar untuk memperkuat produksi domestik mineral penting dan mendukung transisi menuju energi terbarukan.
GLOBAL NEWS WIRE | HOPEPRESCOTT | WRI
Pilihan editor: Profil Mira Murati, Chief Technology Officer OpenAI yang Mengundurkan Diri
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini